3 Daerah Status Siaga Darurat, Sumsel Mulai Antisipasi Karhutla

Status siaga darurat akan diterapkan tingkat provinsi

Intinya Sih...

  • Tiga daerah di Sumatra Selatan telah menetapkan status siaga darurat karhutla, yaitu Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), dan Musi Banyuasin (Muba).
  • Ketiga wilayah tersebut menjadi area rawan kebakaran lahan saat musim kemarau dan memiliki luasan lahan gambut yang dinilai rawan kebakaran.
  • Pemprov Sumsel sudah dapat menetapkan status siaga darurat ditingkat provinsi dengan ditetapkannya wilayah siaga darurat ditingkat kabupaten dan kota.

Palembang, IDN Times - Tiga daerah di Sumatra Selatan (Sumsel) telah menetapkan status siaga darurat karhutla jelang musim kemarau, sebagai langkah antisipasi pencegahan dini karhutla. Ketiga wilayah itu yakni Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), dan Musi Banyuasin (Muba).

"Sudah tiga daerah yang menetapkan status siaga darurat karhutla pada Mei 2024 kemarin," ungkap Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga: Muba Tetapkan Status Siaga Darurat Antisipasi Karhutla

1. Sumsel jadwalkan siaga darurat tingkat provinsi

3 Daerah Status Siaga Darurat, Sumsel Mulai Antisipasi KarhutlaIlustrasi karhutla (Dok: istimewa)

Sudirman menerangkan, ketiga wilayah langsung menetapkan status siaga darurat lantaran menjadi area rawan kebakaran lahan saat musim kemarau. Ketiga wilayah itu juga memiliki luasan lahan gambut cukup luas di Sumsel.

"Ogan Ilir masih berproses. Termasuk daerah lain dan SK Siaga Darurat di Sumsel masih berproses di Biro Hukum Setda Sumsel," jelas dia.

Baca Juga: BPBD Sumsel Akan Cek Kesiapan 53 Perusahaan di Wilayah Rawan Karhutla

2. Kemarau dipastikan berlangsung dua bulan

3 Daerah Status Siaga Darurat, Sumsel Mulai Antisipasi Karhutla(Petugas saat memadamkan api efek Karhutla di Muba) IDN Times/istimewa

Dirinya menambahkan, dengan ditetapkannya wilayah siaga darurat tingkat kabupaten dan kota maka Pemprov Sumsel pun sudah bisa menerapkan hal sama itingkat provinsi.

"Minggu-minggu ini mungkin sudah keluar SK-nya. Setelah ini akan dilakukan Rakor bersama seluruh daerah dan apel siaga bersama Forkopimda, serta pihak terkait lain untuk memitigasi bencana karhutla," jelas dia.

Sudirman pun mengatakan, BMKG telah memprediksi musim kemarau akan terjadi pada Juli-Agustus mendatang. Melihat musim kemarau akan lebih pendek, pihaknya akan melakukan pencegahan secara maksimal.

"BMKG menyebut puncak kemarau pada Juli-Agustus, hanya 2 bulan. Berbeda dengan tahun lalu, kesiapsiagaan kita sudah dilakukan sejak Maret 2023," jelas dia.

3. Sejumlah daerah masih turun hujan

Sudirman pun mengatakan jika kondisi cuaca tahun ini dan 2023 cukup berbeda, lantaran waktu hujan berlangsung cukup panjang sehingga memicu cuaca ekstrem yang menganibatkan banyak daerah di Sumsel mengalami banjir.

"OKU, OKU Selatan, dan Muara Enim kemarin kebanjiran. Sementara di Muba, OKI, Banyuasin, dan lainnya sudah pancaroba. Makanya tiga daerah tidak terdampak banjir sudah bertahap menyiapkan status siaga karhutla," tutup dia.

Baca Juga: Diklaim Sukses, Sumsel Ulangi Penanganan Karhutla Tahun 2023

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya