23 Mahasiswa PGRI Palembang Ditarik dari Jerman karena Magang Bodong
Intinya Sih...
- 23 mahasiswa Universitas PGRI Palembang ditarik pulang usai dugaan TPPO berkedok Ferienjob mencuat akhir Desember 2023.
- Program magang tak alami permasalahan, namun Kemendikbud Ristek memerintahkan untuk menarik mahasiswa sesuai instruksi pemerintah.
- Mahasiswa yang sudah ditarik pulang mengaku tidak alami permasalahan dan mendapat upah sesuai perjanjian selama magang di Jerman.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sebanyak 23 orang mahasiswa Universitas PGRI Palembang ditarik pulang oleh kampus, usai dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok Ferienjob mencuat akhir Desember 2023 silam.
Dugaan TPPO tersebut kini masih ditangani oleh Bareskrim Mabes Polri. Menanggapi kasus, Universitas PGRI Palembang angkat bicara mengenai program magang.
"Ada 23 mahasiswa kita yang ikut program itu kemarin. Hampir 2 bulan mereka magang disana," ungkap Humas PGRI Palembang, Mulyadi, Sabtu (30/3/2024).
Baca Juga: TPPO Modus Magang ke Jerman, KemenPPPA: Kolaborasi Harus Diperkuat
1. Ikuti aturan pemerintah untuk tarik mahasiswa magang
Mulyadi mengatakan, mahasiswa mereka yang mengikuti program magang tersebut tak mengalami permasalahan serupa dengan dugaan TPPO tersebut. Meski begitu, mereka menjalankan perintah Kemendikbud Ristek untuk menarik mahasiswa yang sedang magang.
"Ketika mahasiswa di sana, ada imbauan dari Kemendikbud Ristek bahwa program itu perlu ada perbaikan, sehingga mahasiswa harus ditarik. Maka itu, kita ikuti aturan pemerintah dan menarik semua mahasiswa kita," jelas dia.
Baca Juga: 3 Tersangka TPPO Modus Magang Bodong ke Jerman Tidak Ditahan
2. Mahasiswa diklaim suka dengan program tersebut
Mulyadi menambahkan, para mahasiswa yang sudah ditarik pulang tersebut sedang melakukan magang saat kampus memberikan instruksi. Kini mereka telah mengikuti perkuliahan seperti biasa. Mereka juga disebutnya tidak alami permasalahan seperti mahasiswa lain pada umumnya.
Dirinya mendapat informasi dari mahasiswa yang magang jika upah diberikan sesuai perjanjian. Mereka pun tak mengeluarkan uang untuk berangkat ke Jerman.
"Saya tidak tahu pasti berapa nominalnya (upah), namun mahasiswa mengaku senang bahkan ingin kembali ikut magang," ungkap dia.
3. Klaim tak ada yang dirugikan dengan program Ferienjob
Program Ferienjob ini diakui sempat disosialisasikan ketika ada pihak terkait mendatangi kampus mereka. Pihak yang menawarkan program tersebut mengatakan, Ferienjob mirip dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan diikuti banyak kampus di Indonesia.
"Namun setelah diketahui bukan program pemerintah dan Kemendikbudristek tidak tahu, maka kami sepakat menarik mahasiswa kita. Tapi, kita tidak dirugikan sama sekali dari kegiatan tersebut, baik dari segi pendanaan dan lain-lain," tutup dia.
Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap Kasus Magang Bodong ke Jerman