Universitas Negeri dan Swasta di Palembang Tunda Pelaksanaan Wisuda

Dunia pendidikan ikut terdampak COVID-19

Palembang, IDN Times - Sejumlah universitas negeri maupun swasta di Palembang terpaksa menunda seremonial pelaksanaan wisuda mahasiswa, akibat terdampak pandemik COVID-19. Bahkan rangkaian sidang pengambilan gelar pun berlangsung secara online dan tanpa tatap muka.

Menurut Wakil Rektor III Universitas Sriwijaya (Unsri), Iwan Stiabudi, pihaknya tidak dapat mewisuda ratusan calon sarjana lantaran belum menerima keputusan lanjutan dari pemerintah terkait bagaimana semestinya gelaran wisuda dilaksanakan.

"Pelaksanaan wisuda menunggu keputusan, apakah digelar dengan menyesuaikan kondisi COVID-19 atau benar-benar tidak dilakukan sampai keadaan kondusif. Sebab wisuda sifatnya ceremonial, tapi untuk sidang ujian skripsi mahasiswa tidak terganggu karena bisa dilakukan melalui online," ujarnya kepada IDN Times, Senin (22/6).

1. Kampus UIN RF Palembang rencanakan wisuda online

Universitas Negeri dan Swasta di Palembang Tunda Pelaksanaan WisudaPexels.com/Pixabay

Jika Unsri belum menentukan jadwal dan standar operasional prosesur (SOP) pelaksanaan wisuda di masa pandemik COVID-19, Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang justru mengusulkan pelaksanaan wisuda online, meski sebagian calon wisudawan dan wisudawati menolak keputusan tersebut.

Menurut  beberapa mahasiswa, pelaksaanaan wisuda online bakal menimbulkan kebingungan di antara para mahasiswa. Apalagi tidak semua wilayah atau daerah memiliki kualitas jaringan internet yang baik saat seremonial kelulusan.

"Wisuda online tetap akan dilaksanakan sesuai SOP yang lagi direncanakan. Kalau memang mahasiswa yang belum atau tidak ingin mengikuti via online, mereka bisa mengikuti yang offline seperti biasanya. Tapi kemungkinan dilakukan tahun depan," kata Rektor UIN RF, Sirozi melalui Wakil Rektor III, Roro Rina Antasari.

Baca Juga: Ketika Kampus Menjadi Taman Rekreasi, 10 Momen Kocak Bikin Ketawa

2. UIN RF Palembang tunda dua jadwal pelaksanaan wisuda

Universitas Negeri dan Swasta di Palembang Tunda Pelaksanaan WisudaIlustrasi wisuda online/freepik

Rina menerangkan, pelaksanaan wisuda online mesti digelar lantaran pihak kampus tidak ingin lagi menunda kelulusan mahasiswa yang sempat terjadi pada jadwal wisuda sebelumnya. Jika acara terus tertunda, maka bakal terjadi penumpukan calon sarjana yang bakal merugikan mahasiswa itu sendiri.

"Wisuda ke-73 seharusnya sudah digelar pada Maret lalu, tapi sempat tertunda saja sudah mencapai 870 peserta wisudawan dan wisudawati. Kami tidak bisa menunda wisuda lagi karena jadwal sudah ada wisuda ke-73 dan ke-74. Kalau tidak dilaksanakan, peserta wisuda menumpuk," terangnya.

Tujuan pelaksanaan wisuda online tersebut lanjut Rina, memudahkan lulusan UIN RF segera mendapatkan ijazah dan resmi menyandang gelar sarjana. Rina mengakui penolakan dari mahasiswa sempat menjadi pembahasan hangat di kampus.

"Betul ada lebih dari 500 calon peserta wisudawan dan wisudawati melakukan penandatanganan petisi tolak wisuda online UIN Raden Fatah Palembang melalui portal online. Bagaimanapun, kita memberikan pilihan terbaik bagi mereka," timpalnya.

3. Sekolah tinggi MDP masih wait and see perkembangan

Universitas Negeri dan Swasta di Palembang Tunda Pelaksanaan WisudaIlustrasi wisuda online/freepik

Tidak saja universitas negeri yang melakukan penundaan wisuda, sekolah tinggi swasta di Palembang turut terdampak tidak melaksanakan rangkaian kelulusan mahasiswa di tengah pandemik COVID-19.

Kepala Bagian Komunikasi dan Pemasaran Sekolah Tinggi Multi Data (MDP) Palembang, Rizky Pribadi menambahkan, sejauh ini pihak kampus belum merencanakan kegiatan wisuda. Padahal jadwal seremonial berlangsung pada April lalu.

"Saat ini kita belum ada pelaksanaan, masih menunda sambil wait and see perkembangan. Begitu juga dengan sidang skripsi belum tahu ya, belum dapat info lagi. Tapi memang karena kita terjadwal, sekarang belum ada sidang skripsi," tambahnya.

Namun menurut Rizki, selama ini kampus MDP telah menerapkan sistem belajar online atau e-learning, jauh sebelum pandemik COVID-19 mengharuskan mahasiswa belajar menggunakan sistem jarak jauh.

"Kita e-learning semua pakai google meet. Sudah lama kita mengunakan e-learning, dan pandemik ini lebih maksimal lg e-learning-nya," ujar dia.

4. Pelaksanaan wisuda UIGM biasanya berlangsung pada November atau Desember

Universitas Negeri dan Swasta di Palembang Tunda Pelaksanaan WisudaIlustrasi wisuda/freepik

Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), Marzuki Alie melanjutkan, pihaknya juga belum melaksanaan seremonial wisuda. Menurut mantan Ketua DPR RI ini, acara wisuda mahasisiwa UIGM terlaksana pada bulan November atau Desember.

"Kita masih cukup waktu ke Desember dari Juni sekarang, masih ada beberapa bulan lagi dengan tetap melihat perkembangan. Sebab dari situasi seperti sekarang, kita pastikan dulu bagaimana aturan pemerintah," katanya.

Menurut Marzukie, pihak kampus akan meminta persetujuan dari orangtua mahasiswa sebelum melaksanakan wisuda secara tatap muka. Mengingat kegiatan seremonial itu menyangkut keamanan dan kesehatan banyak pihak.

"Atau pelaksanannya dengan protokol kesehatan, bisa juga aturan orangtua tidak ikut merayakan. Mahasiswa harus melakukan cek suhu waktu datang dan saat masuk ke dalam ruang wisuda, mungkin begitu," tutur Marzuki.

5. UIGM Palembang tiap tahun meluluskan 500 alumni baru

Universitas Negeri dan Swasta di Palembang Tunda Pelaksanaan WisudaIlustrasi wisuda/pixabay

Sejauh ini, sambung dia, pelaksanaan ujian sidang sudah dilakukan secara online. Marzukie mengungkapkan jika sistem jarak jauh baru dilakukan, sebab e-learning atau online di universitas mesti mendapat izin Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

"Karena ada aturan yang dibuat Kementerian Pendidikan dulu. Kalau sekarang, kondisi darurat dan kampus harus merdeka. Maka sistem belajar dibuah oleh pemerintah. Jangan sampai anak-anak jadi korban," sambungnya.

Marzuki melanjutkan, UIGM setiap tahun sudah meluluskan ratusan siswa dengan total kelulusan tergantung dari jumlah penerimaan mahasiswa. Dalam tiga tahun terakhir, pihaknya menerima mahasiswa baru sekitar 1.000 orang dengan jumlah kelulusan hingga 500 alumni.

"Kesuksesan bukan hanya di sekolah, terpenting mahasiswa itu sendiri memiliki daya pikir inovasi dan punya kreatifitas tinggi," tandas dia.

Baca Juga: Menhub: COVID-19 Selesai September, Epidemiologi Sebut Tak Masuk Akal

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya