Tersangka Butuh Pengakuan Pemicu Pembunuhan Remaja di Palembang

Psikolog anak merespons sebab pembunuhan di Palembang

Intinya Sih...

  • Psikolog anak merespons kriminalitas tinggi di Palembang
  • Perilaku kriminal remaja disebabkan oleh kondisi emosi fluktuatif dan dorongan hasrat seksual
  • Polrestabes Palembang berhasil mengungkap kasus pembunuhan siswa yang melibatkan empat tersangka berusia di bawah umur

Palembang, IDN Times - Psikolog anak dari Rumah Sakit RK Charitas Palembang, Devi Delia turut merespons kriminalitas sedang hangat dibahas, soal pembunuhan remaja oleh sekelompok tersangka berusia di bawah umur, Minggu (1/9/2024) lalu.

Menurutnya, tindak kriminal tidak lagi disebut kenakalan remaja. Tingkah laku membahayakan orang lain, kata dia sudah termasuk gangguan emosi. Apalagi karakteristik remaja, secara perkembangan labil dan didukung kondisi hormonal belum stabil seperti tak mampu meredam emosi.

Baca Juga: Polisi: Remaja Korban Pembunuhan dan Tersangka Dikenalkan Teman

1. Tersangka kriminal di bawah umur tidak memikirkan akibat jangka panjang

Tersangka Butuh Pengakuan Pemicu Pembunuhan Remaja di PalembangPress rilis pelaku pembunuhan anak di bawah umur di Palembang (Dok: istimewa)

Devi menyampaikan, tingkah laku kriminal dilakukan para remaja itu karena kondisi emosi mereka masih fluktuatif. Jadi apabila mereka melakukan sesuatu, lebih influsif dengan pola pikir berdasarkan emosional dan bisa jadi tak memikirkan akibat jangka panjang dari perbuatan mereka

Ia menambahkan, remaja pelaku tindak kriminal melakukan sesuatu dengan dorongan emosi, diluar dari faktor lingkungan yang berpengaruh pada tingkah laku. Mereka melakukan sesuatu karena ingin mendapat pengakuan.

"Jadi misalnya ikut-ikutan yang tidak betul atau salah, padahal sudah mendapat ajaran moral dari rumah. Namun masih butuh pengakuan dari teman atau kelompoknya, seperti kejadian pemerkosaan dan pembunuhan ini. Salah satu pelaku, yang saya baca pamer dengan temannya padahal perbuatan salah," jelas dia.

2. Orang tua berperan mendampingi anak remaja agar tak kecolongan bertindak kriminal

Tersangka Butuh Pengakuan Pemicu Pembunuhan Remaja di Palembangilustrasi catatan kriminal (freepik.com/freepik)

Peran orang tua sangat penting mendampingi anak remaja. Remaja berusia 12-17 tahun butuh pendengar cerita, untuk berbagi masalah.

Umur tersebut imbuhnya, remaja sedang mencari jati diri. Orang dewasa harus memahami setiap perkembangan dan tingkah laku anak, supaya tak kecolongan dan yang perlu dilakukan ornagtua saat anak mulai remaja dengan menjadi teman.

"Anak butuh dampingan orang tua, termasuk memantau media sosial. Pengaruh media sosial cukup besar, seperti tontonan seksual. Apalagi remaja hormon libidonya lagi bertumbuh. Mereka memiliki dorongan hasrat seksual, jika tidak ada pengawasan orang tua maka akan terjadi seperti kejadian ini (pembunuhan dan pemerkosaan," timpalnya

3. Kasus pembunuhan remaja di Palembang dilakukan empat tersangka

Tersangka Butuh Pengakuan Pemicu Pembunuhan Remaja di PalembangOlah TKP pembunuhan remaja putri di TPU Palembang (Dok. Istimewa)

Polrestabes Palembang diketahui berhasil mengungkap kasus pembunuhan siswa jasadnya ditemukan di TPU keturunan Tionghoa Minggu (1/9/2024) lalu sekitar pukul 16:00 WIB. Kasus itu melibatkan empat siswa berusia di bawah umur.

"Pembunuhan siswi SMP AA dilakukan empat tersangka IS 16 tahun pelaku utama, MZ 13 tahun, MS 12 tahun dan AS 12 tahun yang sudah kami tangkap Selasa (3/9/2024)," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono, Rabu (4/9/2024).

4. Kasus pembunuhan remaja di Palembang dilakukan tersangka di bawah umur

Tersangka Butuh Pengakuan Pemicu Pembunuhan Remaja di PalembangPress rilis pelaku pembunuhan anak di bawah umur di Palembang (Dok: istimewa)

Kasus tersebut terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dari laporan warga di sekitar lokasi penemuan mayat. Hasil laporan itu langsung ditindaklanjuti dan berjalan cepat dalam kurun waktu dua hari.

Tersangka yang masih di bawah umur melakukan aksinya dengan motif ingin melampiaskan nafsu birahi mereka akibat sering menonton film porno tersimpan di handphone pelaku utama.

Dalam penyelidikan berdasarkan hasil visum, polisi melihat jelas adanya tanda tindakan pidana karena menemukan luka di bagian leher, hingga patah tulang lidah, selain itu pakaian kaos bola yang dipakai oleh korban sudah dalam keadaan melorot

Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Remaja di Palembang Kecanduan Film Porno

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya