Pemkot Palembang Klaim Sukses Tekan Anak Kerdil Jadi 16,1 persen

Jumlah kasus stunting lebih rendah dari angka nasional

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengklaim sukses menjalankan program pencegahan angka stunting atau anak kerdil. Sebab persentase angka stunting di Palembang lebih rendah dibandingkan jumlah anak kerdil di tingkat nasional.

"Angka stunting di Palembang berada pada persentase rendah secara nasional. Yakni di angka 16,1 persen, sedangkan nasional 24,4 persen," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Palembang, Altur Febriansyah, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga: Khawatir Gizi Buruk Ibu Hamil, Palembang Pantau Tim Stunting

1. Pemkot Palembang ditarget turunkan angka stunting hingga 14 persen

Pemkot Palembang Klaim Sukses Tekan Anak Kerdil Jadi 16,1 persenIlustrasi anak kurang gizi (ANTARA FOTO)

Kendati persentase stunting di Palembang lebih rendah ketimbang nasional, namun Pemkot menarget jumlah anak kerdil bisa turun hingga 14 persen pada 2024 nanti.

"Walaupun kondisi stunting di Palembang menurun dari nasional, tapi kita ditarget turun hingga 0 kasus pada 2024 nanti sesuai arahan Presiden," kata dia.

Baca Juga: Program Rembuk Stunting, Cara Muba Tekan Kasus Anak Kerdil

2. Pemkot Palembang bentuk tim Pencegahan dan Penurunan Stunting

Pemkot Palembang Klaim Sukses Tekan Anak Kerdil Jadi 16,1 persenIlustrasi anak stunting (ANTARA FOTO)

Altur menambahkan, penurunan jumlah anak kerdil didukung sejumlah faktor dan berbagai upaya masif.

“Kita melakukan berbagai program seperti membentuk Tim Pendamping Keluarga, Tim Percepatan Penurunan tunting, dan apa pun kegiatan terkait stunting," tambahnya.

3. Pemkot Palembang libatkan pihak terkait agar stunting menurun

Pemkot Palembang Klaim Sukses Tekan Anak Kerdil Jadi 16,1 persenAnak-anak di Nusa Tenggara Timur. (instagram.com/bkkbnofficial)

Selain menggencarkan berbagai program, Pemkot Palembang juga berkoordinasi dengan stakeholder di tingkat kecamatan dan kelurahan, dari OPD dan pihak swasta, hingga dorongan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kita terus mengajak stakeholder, OPD, pihak swasta, dan CSR, agar ikut berperan. Kita harapkan masyarakat akan semakin peduli terhadap stunting ke depan," jelas dia.

4. Pencegahan stunting dimulai dari edukasi ibu

Pemkot Palembang Klaim Sukses Tekan Anak Kerdil Jadi 16,1 persenIlustrasi anak terkena stunting (IDN Times/Indah Permata Sari)

Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda menambahkan, penanggulangan stunting tidak hanya dilakukan pada anak-anak melainkan ibu hamil di 18 kecamatan dan 107 kelurahan se-Palembang.

"Kita juga mulai edukasi ibu hamil yang berkategori risiko stunting. Jangan sampai masalah stunting ini tidak ter-cover dan target zero stunting tak tercapai," tandasnya

Baca Juga: Strategi Sumsel Kurangi Stunting dan Kekhawatiran Bonus Demografi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya