Pembangunan Politeknik Energi & Mineral Akamigas Tetap di Prabumulih

Kementerian ESDM sudah anggarkan dana sebesar Rp150 miliar

Palembang, IDN Times - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagsel, Adiyanto Agus Handoyo menyatakan, pembangunan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas di Prabumulih menjadi salah satu upaya untuk menunjukkan jati diri perminyakan di Indonesia.

"Selama ini kan masyarakat hanya tahu kalau SKK Migas memiliki kampus di Cepu. Harapannya besar untuk pembangunan baru saat ini. Apalagi dengan banyaknya yang memahami kurikulum dan ilmu energi terbaharukan, SDM bisa eksplorasi meluas," katanya usai acara Pembukan Fokus Group Discussion (FGD) Pendidikan Vokasi Sektor ESDM dan Pembangunan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Prabumulih, di Wyndham Opi Hotel Palembang, Selasa (10/9).

1. Prabumulih memiliki peluang pada sektor pabrik industri untuk mengeksplorasi energi

Pembangunan Politeknik Energi & Mineral Akamigas Tetap di PrabumulihIDN Times/Feny Maulia Agustin

Menurut Adiyanto, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia sudah mengakui, bahwa dengan adanya bukti nyata kurikulum pembelajaran dalam PEM bakal terserap melalui pendidikan nyata.

"Itu selain karena di sana (Prabumulih), ada peluang sektor pabrik industri produksi untuk mengeksplorasi energi sudah ada di 13 titik di Prabumulih. SKK Migas di Prabumulih, sudah menghasilkan ini menjadi modal pembelajaran untuk program beasiswa yang nantinya bisa membiayai peserta mastership," ujar dia.

2. SKK Migas sebut Prabumulih kota yang memiliki nilai jual tinggi

Pembangunan Politeknik Energi & Mineral Akamigas Tetap di PrabumulihIDN Times/Feny Maulia Agustin

Tidak sekadar berpeluang besar dalam keberhasilan pembangunan, Adiyanto menilai, Prabumulih memiliki nilai jual desa dengan spesifikasi mendetail. Sumber sektor dari Prabumulih ini menjadi fokus, bahwa kota ini sebelumnya dari pemekaran desa di Sumsel.

"Sekarang memiliki nilai jual. Luasan pembangunan yang mencapai 15 hektar, ini sudah menjadi prioritas dari anggaran yang dikucurkan oleh Kementerian ESDM sebesar Rp150 miliar," ungkapnya.

"Karena siapa pun nanti yang diterima di politeknik tersebut, berpeluang besar dalam pasar untuk menciptakan tenaga-tenaga yang bisa berkiprah di industri energi terbaharukan ini," sambungnya.

3. Hadirnya PEM di Prabumulih tidak menjadi gesekan antar SDM

Pembangunan Politeknik Energi & Mineral Akamigas Tetap di PrabumulihIDN Times/Feny Maulia Agustin

Adiyanto menuturkan, dengan adanya SDM dari PEM tentu akan membantu percepatan progres terbarukan. Bahkan, tidak berdampak negatif dengan SDM yang sudah bekerja. Serta bisa menggantikan SDM lama yang akan masuk masa pensiun.

"Untuk awal, mereka yang sudah tersertifikasi melalui standar, langsung diberikan kontrak kerja dengan potensi SDA menjanjikan di Sumsel ini. Intinya, tahapan mencari cadangan kerja sama baru," jelasnya.

Baca Juga: Setelah Cepu, Politeknik Energi dan Mineral Berdiri di Prabumulih

4. Kementerian ESDM Kucurkan Rp100 miliar lebih, pembangunan PEM Akamigas tak mungkin batal

Pembangunan Politeknik Energi & Mineral Akamigas Tetap di PrabumulihIDN Times/Feny Maulia Agustin

Sementara, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, selama ini SDM asal Sumsel yang bekerja di sektor migas sangat terbatas, hanya pada bidang pekerjaan seperti satpam dan sopir ekskavator. Diharapkan, untuk ke depan SDM di Sumsel ini dapat bekerja secara kompetitif dalam bidang yang lebih spesifik.

"Kami memiliki semangat yang luar biasa, karena harapan besar dari Kementerian ESDM yang telah membantu mewujudkan PEM. Pemerintah juga telah menganggarkan 100 miliar lebih untuk pembangunan PEM dan tidak bakal urung lagi pembangunannya," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya