Pasien COVID-19 Naik, Dinkes Palembang Minta Warga Isolasi di Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Juru Bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengungkapkan, kesadaran pasien kasus COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri turut memengaruhi jumlah okupansi, atau ketersediaan kamar rawat inap di rumah sakit.
"Kondisi pasien di rumah sakit bertambah, apalagi sejak rumah sehat ditutup. Tentu okupansi ikut melonjak. Sebaiknya memang bagi yang OTG atau sekarang jadi konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) harus ada kesadaran isolasi mandiri," ujarnya, Kamis (10/9/2020).
1. Dinkes Palembang tetap pantau pasien COVID-19 yang isolasi mandiri
Walau tidak dalam perawatan langsung oleh pihak tenaga medis dan Dinkes, namun pihaknya mengaku akan tetap memantau perkembangan kondisi pasien yang diminta melakukan isolasi di rumah. Biasanya bagi kasus positif asimptomatik (tanpa gejala), kegiatan menjaga imunitas tubuh menjadi hal utama yang mendasar.
"Dinkes Palembang akan memantau rutin agar proses isolasi tidak menimbulkan kasus baru," kata dia.
Baca Juga: RSMH Kewalahan Terima Pasien COVID-19, Dokter Prediksi Bisa Kolaps
2. Rumah sakit prioritaskan pasien COVID-19 yang butuh alat bantu pernapasan
Rawat inap di rumah sakit harus benar-benar ditempati dan diberikan untuk pasien yang membutuhkan tindakan, atau pasien dengan kondisi kesehatan yang membutuhkan perawatan medis langsung. Seperti pasien dengan bantuan alat pernapasan atau ventilator.
"Melihat risiko kematian kalau keadaan rumah sakit penuh, karena prioritas pasien rawat inap terseleksi agar nyawa bisa terselamatkan," jelasnya.
3. Sebut sudah ada 16 rumah sakit di Palembang siap tampung pasien COVID-19
Yudhi menerangkan, bila okupansi di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 penuh maka pasien dapat dialihkan ke rumah sakit rujukan lainnya. Palembang saat ini mempersiapkan sejumlah rumah sakit untuk menampung pasien.
"Selain rumah sakit umum, total ada 16 rumah sakit yang ditunjuk sebagai penanganan COVID-19. Baik ODP, PDP dan OTG, yang dalam hal ini sudah ditetapkan sebagai kasus Suspect, Probable, ataupun terkonfirmasi positif," terang dia.
Baca Juga: Kematian Pasien COVID-19 di Sumsel Naik 5,9 Persen di Atas Nasional