Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar, Ini Sikap Pemprov Sumsel

1,4 juta lahan gambut potensi terjadi karhutla

Palembang, IDN Times -Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumsel kembali terjadi. Kali ini lahan gambut seluas 5 hektare di Desa Pulai Negara dan Palem Raya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Senin (24/6) lalu.

Menanggapi kejadian itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru menyatakan, potensi terjadinya karhutla di Sumsel disebabkan masih banyaknya lahan kosong dengan luasan 1,4 juta hektare gambut.

Baca Juga: Kemarau 2019 Diprediksi Lebih Panas, 7 Daerah Rawan Karhutla di Sumsel

1. Herman Deru sebut karhutla bukan hanya karena kelalaian atau kesengajaan

Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar, Ini Sikap Pemprov SumselIDN Times/Feny Maulia Agustin

Herman Deru meneruskan, bahwa tidak semua karhutla yang terjadi di wilayah Sumsel ini akibat kelalaian individu ataupun perusahaan pemilik lahan.

"Kita pisahkan dulu antara kelalaian dan kesengajaan atau human error. Kenapa Sumsel langganan, pertama potensi karhutla lantaran 1,4 juta hektar gambut di Sumsel," ujarnya.

"Bisa jadi, faktor alam menjadi penyebab. Kadang ya, saya contohkan begini ya, Ini mobil ya, jalan, ini lahan yang kering, di depannya ada lahan yang kering, ini pantulan kaca bisa hidupkan api di situ," ungkapnya.

"Jadi, jangan berpikir ini karena ada kelalaian atau kesengajaan" tegasnya lagi.

2. Butuh biaya besar menangani karhutla

Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar, Ini Sikap Pemprov SumselIDN/Feny Maulia Agustin

Jika sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan, terang Herman Deru, hal yang paling sering terjadi adalah pengeluaran dana yang lebih besar.

"Begini, potensi karhutla itu karena potensi gambut yang besar di Sumsel, jangan liat permukaannya saja, kedalaman (gambut) juga penting. Makanya kita seharusnya mencegah bukan memperbaiki," terangnya.

"Segeralah kita tangani, seharusnya launching penanganan itu bulan Juni. Kemarin (25/6) tapi karena kita menunggu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jadinya bulan Juli launching," jelas Deru lagi.

3. Cegah karhutla dengan membuka lahan produktif

Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar, Ini Sikap Pemprov SumselIDN Times/Rangga Erfizal

Salah satu upaya penanggulangan agar tidak terjadi karhutla, yakni dengan melakukan proses buka lahan produktif.

"Upaya mencegah dengan produktif, kita akan buka 250 lahan hektar untuk persawahan. Karena rata-rata lahan terbakar adalah yang tidak produktif," ujar Herman Deru.

Dijelaskannya, pemerintah pusat sudah memberikan bantuan kebijakan untuk Sumatera Selatan. "Karena mahal, maka butuh bantuan pemerintah pusat, dan kebijakan pemerintah kita dapat kuota 200.000 hektar lebih untuk mengaktifkan lahan-lahan yang potensi yang karhutla," jelasnya

"Sekarang kita sedang proses produksi pompa dengan double action yang bisa suplai air dan bisa mengeluarkan air di saat kemarau. Sudah ada di Pemulutan sebelah tol. Kalau untuk modifikasi cuaca, mungkin kalau Sumsel sudah kemarau kering. ini kan masih agak hujan," katanya.

Baca Juga: Lindungi Ekosistem Gambut Begitu Penting dalam Pengendalian Karhutla

4. Penambahan alat sudah ada, tapi masih tunggu di launching

Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar, Ini Sikap Pemprov SumselIDN Times/Istimewa

Herman Deru melanjutkan, penanganan agar tidak terjadi karhutla itu, terlebih dulu harus mengetahui bagaiamana pencegahan awal. Dalam hal ini, Pemprov Sumsel berupaya, mendapatkan pembekalan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Sudah tahu apa yang harus dilakukan, sebelumnya kita belajar pencegahan awal dari BNPB. Karena kita masih menunggu terjun baru bulan Juli, sekarang sudah perlahan penanganan. Untuk penambahan alat helikopter dan lain-lain itu sudah ada, sudah dikirim. Tapi ya itu tadi, karena kita belum launching, jadi itu masalahnya" tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya