Kasus DBD di Palembang Naik, 3 Orang Meninggal Dunia

Musim hujan memperbanyak perindukan sarang Aedes Aegypti

Intinya Sih...

  • Musim hujan memicu peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palembang.
  • Kasus DBD naik 32 kasus dalam sebulan terakhir, mencapai 122 orang dengan 3 kematian.
  • Gejala DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala, mual, dan muntah. Pencegahan dilakukan dengan metode 3M Plus dan pengasapan nyamuk.

Palembang, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palembang mengalami peningkatan dalam sebulan terakhir. Peristiwa ini terjadi karena musim hujan yang memicu penumpukan sarang nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan masyarakat.

"Kasus DBD kurun waktu sebulan ini naik 32 kasus karena virus cepat menyebar saat kondisi hujan seperti sekarang," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, Kamis (25/1/2023).

Baca Juga: Awal Tahun, Kasus DBD di Muba Melonjak Hingga 122 Kasus

1. Sudah ada 122 kasus di Januari 2024

Kasus DBD di Palembang Naik, 3 Orang Meninggal DuniaIlustrasi Demam Berdarah. IDN Times/ istimewa

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, kasus DBD pada 24 Januari 2024 menjangkiti 122 orang dari sebelumnya hanya 90 kasus pada Desember 2023.

"Dari ratusan yang terjangkit DBD bulan ini, tiga orang meninggal dunia," kata dia.

Baca Juga: Kasus DBD di OKU Meningkat, Ada 69 Kasus dan 1 Orang Meninggal 

2. Gejala parah DBD bisa membuat seseorang tak sadarkan diri

Kasus DBD di Palembang Naik, 3 Orang Meninggal DuniaIlustrasi pasien terjangkit DBD. IDN Times/ Riyanto

Hasil laporan Dinkes Palembang menunjukkan pada pekan pertama Januari 2024 ditemukan 55 kasus, pekan kedua 47 kasus, dan pada pekan ketiga menjangkiti 20 orang.

“Gejala DBD seperti demam dengan suhu mendadak di atas 39 derajat celsius, sakit kepala, mual, muntah, dan timbul bintik merah. Pada kasus berat bisa mimisan dan pasien tidak sadar," timpalnya.

3. Dinkes Palembang lakukan fogging cegah DBD meningkat

Kasus DBD di Palembang Naik, 3 Orang Meninggal DuniaPinterest

Kasus DBD memang selalu lebih tinggi pada musim hujan karena potensi tempat perindukan nyamuk lebih banyak. Pencegahan penting dilakukan dengan metode 3M Plus dan perbanyak minum air untuk orang dewasa.

"Antisipasi Dinkes melakukan pengasapan atau fogging. Tapi perlu diingat, fogging hanya membunuh nyamuk dan tapi jentik tidak. Bagi warga jika ada anggota keluarga dengan gejala DBD, silakan cepat ke fasyankes," jelas Yudhi.

Baca Juga: 2 Warga Muratara Sumsel Dilaporkan Meninggal Dunia karena DBD

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya