Hari Pahlawan Bagi Wong Palembang, Tak Cukup Hanya Diperingati

Harus dimaknai dengan memberi bukti kepada negara

Palembang, IDN Times -Tanggal 10 November yang selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan, bukan termasuk dalam hari libur nasional. Hal itu mengacu pada Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari Nasional.

Terlepas dari hal itu, setiap memperingati Hari Pahlawan ini, begitu banyak cara orang memaknai dari semua perjuangan yang sudah dilampai pahlawan Indonesia pada masa lalu. 

Nah berikut ungkapan makna dari sejumlah tokoh yang dibincangi IDN Times tentang art dari i hari pahlawan bagi masyarakat Sumsel.

1. Hari pahlawan semestinya melahirkan semangat tanpa padam

Hari Pahlawan Bagi Wong Palembang, Tak Cukup Hanya DiperingatiDandim 0418/Palembang, Kolonel Arm Widodo Noercahyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Dandim 0418/Palembang, Kolonel Arm Widodo Noercahyo, hari pahlawan tidak hanya sekadar momentum. Sebaliknya, hari pahlawan harus dijadikan semangat baru dalam membangun bangsa. Bukan hanya dijadikan sebagai peringatan hari besar saja.

"Kita harus berterimakasih pada para pahlawan, dengan perjuangan mereka, saat ini kita tinggal menikmati kedamaian negara. Hari pahlawan semestinya melahirkan semangat tanpa padam. Generasi muda wajib mengedepankan sila Pancasila dan menjaga etika," jelasnya.

Hal yang paling penting dalam menghargai perjuangan pahlawan, sebagai warga negara teladan, setidaknya mampu menciptakan prestasi bukan perpecahan. "Sederhananya jangan menimbulkan konflik. Tetapi, ayo bangun mau jadi apa, mau mengembangkan apa kita untuk negara. Mari berkontribusi positif, jangan melaksanakan hal sia-sia dan tidak berguna," tegas Widodo.

2. Momen hari pahlawan, dijadikan buktikan bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan masa kini

Hari Pahlawan Bagi Wong Palembang, Tak Cukup Hanya DiperingatiTaman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berbeda dengan Kolonel Arm Widodo Noercahyo, Kepala Seksi Permuseuman dan Bangunan bersejarah Dinas Kebudayaan Palembang, Nyimas Ulfah, lebih memaknai hari pahlawan sebagai evaluasi diri. Baginya, hari pahlawan bukan untuk mengenang jasa pahlawan saja. Tetapi harus mampu menjadi pahlawan di masa sekarang.

"Kalau dulu pahlawan rela mengorbankan jiwa, tenaga, harta, hingga tumpah darahnya untuk melawan para penjajah di Bumi Pertiwi ini. Sampai bertempur dengan mengorbankan nyawanya di medan perang, untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sekarang, kita buktikan bahwa 'Aku Pahlawan Masa Kini'," jelasnya.

3. Jadi pahlawan sesuai kapasitas masing-masing

Hari Pahlawan Bagi Wong Palembang, Tak Cukup Hanya DiperingatiTaman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ulfa melanjutkan, pembuktian generasi muda mampu menjadi pahlawan di era sekarang merupakan salah satu gambaran, kalau pahlawan itu tidak hanya hidup pada masa lalu. "Kita juga saat ini bisa menjadi pahlawan bagi negeri ini, tentu dengan kapasitasnya masing-masing," ujar dia.

Melalui, pesan Nyi Ageng Serang, untuk keamanan dan kesentosaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya.

"Harapan saya, sebaiknya generasi muda saat ini, harus bisa mengisi hari dengan kegiatan yang bermakna. Tidak hanya dari sisi akademis, tetapi dari sisi spiritual juga. Karena di tangan generasi muda lah arah bangsa ini bakal maju ke depan," terang dia.

Baca Juga: Ketua BPK Tabur Bunga di Teluk Jakarta Peringati Hari Pahlawan

4. Maknai hari pahlawan dengan sikap bertanggung jawab dan amanah

Hari Pahlawan Bagi Wong Palembang, Tak Cukup Hanya DiperingatiSales Manager Hotel 101 Palembang Bagus Pranata (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Sales Manager Hotel 101 Palembang, Bagus Pranata menilai, hari pahlawan harus dimaknai dengan berperilaku sopan, dan jangan bersikap tidak bertanggung jawab apabila diberikan kepercayaan dan amanah.

"Pembuktian kita, adalah menjadi pahlawan di era modern ini dan mampu mengambil konteks kemajuan NKRI dengan menjaga perdamaian. Serta bisa bekerja sama menjunjung Bhineka Tunggal Ika, dengan mencerminkan sikap ramah tamah dan baik terhadap siapa saja," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya