Derita Hipospadia, Bayi di Palembang Butuh Bantuan Pemerintah

Bayi berusia 10 bulan itu tinggal di 5 Ulu Palembang

Palembang, IDN Times - Bayi berusia 10 bulan berinisial MEP di Palembang menderita hiposladia ejak lahir. Orangtua bayi malang itu pun berharap bantuan pemerintah agar sang anak bisa menjalani operasi.

"Menurut keterangan dokter harus ditangani dengan cara operasi, tentunya butuh biaya yang tidak sedikit. Dari itu lah kami sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah untuk pengobatan anak saya," kata Ellin Tri Utami, ibu dari bayi MEP pada Rabu (11/9/2024).

Hiposladia merupakan kelainan bawaan lahir yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) laki-laki tidak pada posisi yang seharusnya, seperti dikutip dari siloamhospitals.com.

Gejala utama hipospadia adalah lubang kencing terletak di bagian bawah kepala penis. Sebagian kasus lain memiliki lubang kencing di bagian bawah batang penis hingga di area skrotum atau area buah zakar.

1. Berat badan bayi terus menurun

Derita Hipospadia, Bayi di Palembang Butuh Bantuan Pemerintahilustrasi bayi. (unsplash.com/Omar Lopez)

Berat badan bayi MEP juga menurun. Elgio sejak lahir juga sulit bergerak karena kondisinya. Elgio kini tinggal di rumah sang kakek, Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong Terusan, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I Palembang.

“Sejak ia lahir dan sampai dengan umur sepuluh bulan, saat ini berat badan anak saya terus berkurang karena tidak mau makan, mungkin karena sakit," kata dia.

2. Pengobatan dan operasi bayi membutuhkan bantuan BPJS

Derita Hipospadia, Bayi di Palembang Butuh Bantuan PemerintahIlustrasi periksa bayi(pexels.com/Rene Terp)

Ellin sebelumnya tinggal di Bogor, namun karena keadaan sang anak yang makin memburuk, ia memilih kembali ke rumah orangtua di Palembang. Ellin bercerita, penyakit yang dialami oleh anaknya sudah pernah ditangani di Rumah Sakit (RS) Hermina Bogor dan Palembang dan dokter menyarankan bayi MEP menjalani operasi empat tahap.

“Sedangkan untuk tindakan operasi, membutuhkan biaya besar. Saya baru pindah dari Bogor ke Palembang, ke tempat orangtua. Jadi bingung untuk operasi anak saya dari mana mendapatkan biaya untuk operasi, sedang BPJS belum ada," timpalnya.

3. Dinkes Palembang segera mengecek kondisi bayi MEP

Penanganan bayi MEP masih menunggu konfirmasi dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang. Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinkes Palembang, Fenty Aprina mengaku bakal mengecek langsung keadaan bayi tersebut bersama tim Pelayanan Kesehatan..

"Kami akan melakukan pengecekan dan turun ke lokasi. Tunggu satu atau dua hari Ini, kami bersama tim akan ke lokasi dan akan mengarahkan rumah sakit mana yang bisa menangani penyakit Elgio (bayi MEP)," singkat dia.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya