Banjir Palembang Terjadi Akibat Gelombang Atmosfer Cuaca Ekstrem

Hujan intensitas sedang dan deras di Palembang hingga Mei

Intinya Sih...

  • Puncak hujan intensitas sedang dan deras berlangsung hingga akhir Mei 2024 di Palembang
  • Penyebab banjir termasuk aktivitas gelombang atmosfer, curah hujan intensitas bervariasi, dan faktor labilitas atmosfer lokal
  • Potensi dampak cuaca ekstrem termasuk banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin

Palembang, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang memprediksi puncak hujan dengan intensitas sedang dan deras bakal terus berlangsung hingga akhir Mei 2024. Hujan deras bisa mengakibatkan banjir di sejumlah jalan protokol serta permukiman padat.

"Dalam dua pekan terakhir setidaknya ada dua kasus banjir. Salah satunya fenomena cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer, antara lain aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial," ujar Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Siswanto, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Muratara Bertambah Menjadi 3 Orang

1. Bantaran Sungai Musi potensi banjir saat cuaca ekstrem

Banjir Palembang Terjadi Akibat Gelombang Atmosfer Cuaca Ekstrem(Dok. BNPB)

Cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan diprediksi akan diwarnai dengan peningkatan curah hujan intensitas bervariasi, dan khusus Palembang maupun wilayah sekitar diwaspadai banjir pada kawasan perkotaan.

"Serta waspada genangan yang ada pemukiman di sekitaran bantaran Sungai Musi,” kata dia.

Baca Juga: 1.811 Rumah di Muratara Terendam Banjir Setelah Hujan Deras 

2. Faktor labilitas atmosfer berdampak pada potensi hujan

Banjir Palembang Terjadi Akibat Gelombang Atmosfer Cuaca EkstremIlustrasi banjir (IDN Times/Istimewa)

Kondisi hujan lebat yang berakibat banjir di Palembang dipicu aktivitas gelombang atmosfer aktif di sebagian wilayah Sumatra Bagian Selatan, hingga dapat meningkatkan potensi hujan.

Selain itu faktor labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel).

"Beberapa wilayah perlu waspada yakni Musi Rawas Utara, Lubuk Linggau, Musi Rawas, Lahat, Empat Lawang, Oku Selatan, Pagaralam, Muaraenim, OKU dan Ogan Ilir," jelas dia.

3. Fenomena cuaca ekstrem berpengaruh banjir, longsor, dan angin kencang

Banjir Palembang Terjadi Akibat Gelombang Atmosfer Cuaca EkstremBanjir Jadi Langganan saat Hujan Turun Di Palembang (IDN Times/Istimewa)

Siswanto menerangkan, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat maupun petir dan angin kencang yang berdampak terhadap banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

"Kondisi ini berlangsung sebagian Sumsel hingga 21 April dengan potensi fenomena yang patut diwaspadai adalah Antecedent Precipitation, yaitu terjadinya curah hujan yang turun beberapa hari sebelumnya dengan kemungkinan dapat memperparah dampak cuaca ekstrem," kata dia.

Baca Juga: BPBD Sumsel Siapkan 3 Hal Pokok Penting Hadapi Cuaca Ekstrem

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya