Orangtua Korban TPPO Myanmar Tidak Bisa Hubungi Anaknya

Orangtua berharap pemerintah segera memulangkan anaknya

Padang, IDN Times - Nelangsa merundung Dewi Murni, orangtua Muhammad Usni Sabil (28 tahun). Warga Nagari (Desa) Tanjung, Kecamatan Koto Tujuh, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat tersebut adalah satu dari 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar.

Dewi Murni meminta Pemerintah untuk segera bertindak dan membebaskan anak beserta WNI lainnya. Apalagi mengetahui jika putra pertamanya itu mendapatkan perlakuan penyiksaan secara tidak manusiawi.

"Berharap anak saya dapat pulang dengan selamat. Pemerintah bisa memulangkan anak saya secepatnya dengan selamat," kata Dewi murni, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga: Satu Warga Sumatera Barat jadi Korban TPPO di Myanmar

1. Tak bisa lagi berkomunikasi

Orangtua Korban TPPO Myanmar Tidak Bisa Hubungi Anaknyailustrasi telpon genggam (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Dewi Murni menyebutkan, putranya sudah tidak bisa dihubungi lagi karena handphone disita dan anaknya disekap. Untuk itu, pihak keluarga sangat berharap Pemerintah segera menindaklanjuti kasus yang dialami anaknya. Keluarga hanya berharap Usni Sabil bisa pulang dengan selamat.

"Kami sudah berupaya menghubungi setiap hari, tapi sudah tidak bisa. Handphone disita, mereka disekap. Kepada Bapak Gubernur, saya selaku orangtua, berharap agar menindaklanjuti kasus anak saya. Harapan saya cuma satu, anak saya pulang dengan selamat," ujar Dewi.

2. Komunikasi sempat dilakukan

Orangtua Korban TPPO Myanmar Tidak Bisa Hubungi Anaknyafoto hanya ilustrasi (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Pada Sabtu (24/4/2023) atau tepatnya di hari Idulfitri kemarin, Dewi sempat melakukan komunikasi dengan Usni Sabil melalui video call. Dalam percakapan itu, Usni meminta tolong untuk membebaskan dirinya bersama WNI lain yang menjadi korban TPPO di Myanmar. Namun pascakomunikasi terakhir itu, hingga kini Usni sama sekali tidak bisa dihubungi kembali.

3. Sudah lama merantau ke Jakarta

Orangtua Korban TPPO Myanmar Tidak Bisa Hubungi Anaknya20 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dewi bercerita, selama ini anaknya sudah lama merantau ke Jakarta. Sebelum diketahui berada di Myanmar, November 2022, Usni Sabil sempat memberi kabar kalau dirinya akan berangkat ke luar negeri.

Waktu itu, kata Dewi, anaknya menyebut akan berencana berangkat ke Thailand, bukan Myanmar. Saat ditanya soal pekerjaan, katanya akan menjalani sesi syuting film Asia.

"Di Indonesia, memang sering main film, tapi figuran. Katanya di Thailand di perusahaan, di bidang komputer," tutup Dewi.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya