TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumsel Tetapkan Siaga Karhutla Juni 2024 Mendatang

Sumsel baru petakan kondisi awal penanganan karhutla

Lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Bengkalis, Riau pada Tahun 2014. (mongabay.co.id/Zamzami)

Intinya Sih...

  • BPBD Sumsel menetapkan status Siaga Karhutla pada Juni 2024 karena masuknya El Nino, dengan 14 titik panas sudah terpantau di wilayah Sumsel.
  • Pemantauan hotspot dilakukan untuk menentukan daerah rawan karhutla, dengan persiapan penanggulangan yang dilakukan sejak akhir April.
  • Tantangan pemerintah dalam mengatasi anomali cuaca El Nino membutuhkan kesiapsiagaan dan pengujian kepatuhan perusahaan terkait karhutla di Sumsel.

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan (BPBD Sumsel) menetapkan status Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Juni 2024 mendatang. Keputusan tersebut dihasilkan dari rapat bersama intansi terkait, setelah memetakan kondisi kemarau di Sumsel yang berlangsung pada bulan tersebut.

"Sumsel masih masuk El Nino pada tahun ini. El Nino tersebut akan terjadi pada Juni-Agustus. Maka kami akan Siaga Karhutla pada Juni mendatang," ungkap Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga: Diklaim Sukses, Sumsel Ulangi Penanganan Karhutla Tahun 2023

1. Sumsel baru masuk peralihan musim

Air bendungan yang mengering akibat kemarau di NTB pada 2023 lalu. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Iqbal menerangkan, pihaknya terus memantau kondisi hotspot atau titik panas di setiap daerah. Pasalnya untuk menentukan daerah tersebut masuk dalam kategori rawan karhutla harus masuk dalam dua indikator.

"Untuk menaikkan status siaga, setidaknya harus ada dua daerah yang telah terjadi Karhutla. Indikator lain, BMKG sudah menyampaikan laporan musim kemarau telah tiba sehingga bisa berdampak pada Karhutla," jelas dia.

Meski begitu, BMKG telah menginformasikan bahwa saat ini sudah masuk peralihan dari musim hujan ke kemarau. Tercatat sudah ada 14 titik panas yang terpantau berada di wilayah Sumsel.

"Kalau dari BMKG, kemarau mulai Juni hingga Agustus, tapi kita sendiri sudah melakukan persiapan sejak akhir April nanti, karena antisipasi Pemda setempat dilakukan lebih awal," jelas dia.

Baca Juga: BPBD Sumsel Akan Cek Kesiapan 53 Perusahaan di Wilayah Rawan Karhutla

2. Sumsel petakan kebutuhan penanganan karhutla

Ilustrasi karhutla (Dok: istimewa)

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sumsel, Edward Chandra, mengatakan jika El Nino masih menjadi tantangan pemerintah dalam mengatasi anomali cuaca. 

"Kita lakukan agar antisipasi karhulta sejak awal dan apa apa saja dibutuhkan untuk penangganan," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya