TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuaca Panas Terik di Palembang September 2024, BMKG Bilang Ini

Cuaca panas terik Palembang capai 34 derajat Celcius

Ilustrasi cuaca panas di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya Sih...

  • Cuaca panas terik Palembang capai 34 derajat Celcius.
  • Praktisi BMKG: Panas terik mulai jam 11:00-15:00 WIB, berlangsung hingga akhir September.
  • Faktor penyebab: belokan angin, gerak semu matahari, dan puncak musim kemarau.

Palembang, IDN Times - Letak geografis Palembang jauh dari pegunungan serta dipengaruhi area lahan rawa gambut memengaruhi cuaca panas dan menyengat di siang hari. Meski musim penghujan, udara Palembang tidak sesejuk daerah lain ternyata dipengaruhi beberapa faktor.

Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi panas terik menyengat Palembang akibat gerakan kelokan angin dan spot awan di Sumsel tidak melintasi garis khatulistiwa, sehingga udara di sekitar bisa terik hingga 34 derajat celcius.

Baca Juga: Dianiaya Mantan Pacar, Mahasiswi Palembang Lapor ke Polisi

1. Suhu terik di Palembang terasa hingga pukul 15.00 WIB

Ilustrasi cuaca panas di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Praktisi Cuaca dan Iklim Ekstrem BMKG Siswanto mengatakan, pembaruan prediksi cuaca terkini di Palembang dan sekitarnya, masih terasa terik dan menyengat mulai jam 11:00 WIB hingga pukul 15:00 WIB. Kondisi panas di Palembang bisa terjadi sampai akhir September, meski puncak kemarau berakhir Agustus 2024.

"Suhu terik dan menyengat siang hari bisa sampai jam 3 sore. Walaupun Palembang sudah melewati puncak musim kemarau di Juni-Agustus, September masih berada di musim kemarau. Panas, karena sporadis spot-spot awan hujan ada gangguan cuaca berupa belokan angin tidak melewati sekitaran Sumsel," kata dia.

2. Panas terik di Palembang tak disertai hembusan angin

Ilustrasi cuaca panas di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Selain belokan angin yang tidak melintas di wilayah Sumsel terutama Palembang, cuaca menyengat juga dipengaruhi gerak semu matahari tak bergerak dari belahan bumi bagian selatan menuju garis khatulistiwa.

"Diperkirakan saat matahari tepat berada di garis khatulistiwa, panas terik tidak disertai angin. Palembang masih menyengat ekstrem," timpal Siswanto.

Berita Terkini Lainnya