Muncul Mutasi Baru Virus Corona, Saudi akan Tutup Penerbangan

Strain baru virus corona lebih mudah dan cepat menular

Jakarta, IDN Times - Otoritas di Saudi akan menutup sementara waktu semua penerbangan internasional dan akses masuk melalui jalur darat serta laut. Penutupan ini diprediksi akan berlangsung selama satu pekan. 

Laman Al Arabiya, Senin (21/12/2020) melaporkan, kebijakan itu ditempuh usai Inggris mengumumkan adanya temuan strain baru virus corona. Stasiun berita BBC menyebut temuan strain baru ini menjadi fokus karena tiga hal, satu menggantikan versi lain dari virus corona, kedua, dengan adanya mutasi kemungkinan akan mempengaruhi bagian dari virus, dan ketiga berdasarkan hasil penelitian menunjukkan mutasi virus justru meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi sel-sel manusia. 

"Pembatasan perjalanan internasional ini berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan di tengah kemunculan mutasi virus corona," demikian keterangan dari Pemerintah Saudi yang dikutip dari kantor berita SPA

Selain ditemukan di Inggris, strain virus corona itu juga sudah ada di beberapa negara lainnya. Merujuk data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sembilan kasus dengan strain virus corona sudah ditemukan di Denmark, dan masing-masing satu di Belanda dan Australia. 

WHO mencatat berdasarkan observasi awal menunjukkan varian baru virus corona ini mungkin dapat lebih cepat menular di antara manusia. Selain itu, berdasarkan pengamatan awal, varian baru virus corona dapat mempengaruhi kemampuan tes diagnostik. 

Lalu, bagaimana dengan rencana kegiatan umrah yang masih terus berlanjut hingga hari ini?

1. Penutupan penerbangan internasional ke Saudi bisa diperpanjang

Muncul Mutasi Baru Virus Corona, Saudi akan Tutup PenerbanganIlustrasi pesawat (Pesawat) (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengikuti perkembangan yang ada, maka Pemerintah Saudi menghentikan sementara waktu semua penerbangan internasional selama satu pekan. Penutupan penerbangan internasional itu bisa kembali diperpanjang hingga satu minggu lagi. Namun, pemerintah membuat pengecualian bagi warga asing yang sudah berada di dalam Saudi dan ingin keluar atau kembali ke negara asalnya, maka dibolehkan. 

Perpanjangan penutupan akses masuk melalui jalur darat dan laut juga dimungkinkan hingga satu pekan. Ketentuan lainnya yang diterapkan yaitu semua individu yang tiba di Saudi dan datang dari negara-negara Uni Eropa, yang notabene sudah ditemukan mutasi baru virus corona, maka mulai 8 Desember 2020 lalu, wajib melakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Periode isolasi mandiri dimulai dari individu tersebut menjejakkan kaki di Saudi hingga 14 hari ke depan. 

Lalu, selama periode isolasi mandiri mereka diwajibkan rutin melakukan tes usap. Tes usap harus dilakukan tiap lima hari sekali. 

Baca Juga: Suka Duka Umrah saat Pandemik COVID-19, Tes Swab Hingga 4 Kali

2. AMPHURI masih berkoordinasi dengan penyelenggara umrah di Saudi

Muncul Mutasi Baru Virus Corona, Saudi akan Tutup PenerbanganPetugas dikerahkan Kementerian Haji Saudi untuk mengawasi calon jemaah umrah (www.twitter.com/@HaramainInfo)

Ketua Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI), Zaki Zakariya mengatakan masih terus berkoordinasi dengan muassasah atau pihak yang menyelenggarakan umrah di Saudi. Sehingga, belum diketahui kapan kebijakan tersebut akan berdampak terhadap aktivitas umrah di tengah pandemik. 

"Hari ini dijadwalkan masih ada keberangkatan grup umrah. Saya juga seharusnya berangkat hari ini (ke Saudi) dan sudah menjalani karantina di Jakarta. Saya akan informasikan kembali mengenai keberangkatan umrah untuk kelompok yang diterbangkan hari ini," kata Zaki melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Senin (21/12/2020). 

Umrah di tengah pandemik sempat dihentikan sementara waktu usai ditemukan banyak kasus impor COVID-19 dari rombongan jemaah asal Indonesia. Dari keberangkatan pada 1 November 2020 dan 3 November 2020 ada 13 jemaah umrah Indonesia yang terpapar COVID-19. Zaki mengatakan dibukanya kembali akses umrah karena Saudi sudah mulai menaruh rasa kepercayaan kepada Indonesia. 

3. Beberapa negara di Uni Eropa menghentikan sementara penerbangan dari Inggris

Muncul Mutasi Baru Virus Corona, Saudi akan Tutup PenerbanganSuasana pesawat di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Stasiun berita BBC melaporkan selain Saudi, beberapa negara di Uni Eropa juga menghentikan sementara waktu penerbangan yang datang dari Inggris. Beberapa negara yang melarang masuk penerbangan dari Inggris antara lain Belanda, Irlandia, Jerman, Prancis, Belgia dan Italia. Belanda bahkan melarang masuk penumpang dari Inggris hingga 1 Januari 2021. 

Rencananya akan digelar pertemuan dengan pemimpin negara anggota UE untuk koordinasi lebih lanjut. Pejabat berwenang kesehatan di Inggris mengatakan belum ada bukti bahwa mutasi baru virus corona jauh lebih mematikan atau akan bereaksi berbeda ketika tubuh manusia disuntikan vaksin. Tetapi, sejauh ini sudah terbukti 70 persen lebih mudah menular antar individu. 

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengakui strain baru virus corona ini sulit dikendalikan. "Kita harus mampu mengendalikannya," ujar Hancock sambil mengakui akhir yang buruk di penghujung tahun 2020. 

Baca Juga: Alhamdulilah! Sempat Ditutup, Saudi Buka Lagi Akses Umrah untuk WNI 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya