Tak Lagi Ribet, Warga Bisa Cetak e-KTP di Mesin Anjungan Mirip ATM

Urus e-KTP di kantor dukcapil jadi lebih cepat

Jakarta, IDN Times - Bagi kalian yang enggan mengurus KTP elektronik karena hilang atau lama proses pengurusannya, maka kini tak perlu lagi galau. Sebab, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) telah memiliki anjungan dukcapil mandiri (ADM). Mesin itu ditunjukkan ke publik bersamaan dengan rakornas II di Discovery Hotel Ancol pada Senin malam (25/11). 

Mesin ADM ini bentuknya mirip seperti ATM. Sehingga, tak heran bila ini disebut revolusi dalam layanan administrasi kependudukan berbasis teknologi. 

Menurut Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakhrulloh bagi warga yang ingin menggunakan mesin ini maka bisa tinggal datang ke dinas dukcapil terdekat. Di sana, mereka akan diberi password dan kode sandi pribadi untuk login. 

"Jadi, misalnya warga mau cetak kartu keluarga, tinggal ajukan permohonan cetak KK. Nanti, petugas Dukcapil akan mengirimkan notifikasi lewat SMS: ini nomor Anda untuk mencetak KK. Prosesnya sesederhana itu," kata Zudan lagi dalam keterangannya pada Senin malam kemarin. 

Ketika KTP atau kartu keluarga sudah dicetak, maka nomor pin QR code tidak lagi bisa digunakan. Publik harus meminta lagi pin baru dan akan dikirimkan melalui ponsel. 

Lalu, kalau kalian mau mengurus dokumen keluarga dan mencoba mesin ini bisa di mana saja sih?

1. Mendagri Tito ikut menjajal mesin ADM dan hanya membutuhkan waktu 1,5 menit

Tak Lagi Ribet, Warga Bisa Cetak e-KTP di Mesin Anjungan Mirip ATMMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian (Dok, Kemendagri)

Mendagri Tito Karnavian menjajal sendiri mesin ADM untuk mencetak KTP Elektronik. Ia mengatakan proses pencetakan tidak membutuhkan waktu lama, bahkan hanya 1,5 menit. 

"Tadi, saya sudah coba sendiri, lebih kurang 1,5 menit sudah bisa dilakukan pencetakan dengan cepat. Ini sebuah terobosan yang bagus. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat sebagai persembahan dari jajaran dukcapil. Otomatis saya sebagai mendagri merasa bangga dan berterima kasih, dan juga mudah-mudahan masyarakat bisa menikmati ini semua," ujar Tito kepada media semalam. 

Mantan Kapolri itu kemudian mewajibkan agar semua dukcapil di daerah memiliki mesin ADM. Dengan mesin itu, pengurusan dokumen kependudukan menjadi lebih mudah dan cepat. 

Baca Juga: Blanko Dijual Online, Sistem E-KTP Jebol? Ingi Penjelasan Mendagri

2. Mesin ADM baru tersedia di kantor dukcapil di Kalibata

Tak Lagi Ribet, Warga Bisa Cetak e-KTP di Mesin Anjungan Mirip ATMIlustrasi dukungan syarat KTP Elektronik. Instagram/@dewiawheey

Sayangnya mesin ADM belum tersedia di area publik. Saat ini, mesin tersebut baru tersedia di kantor dukcapil di Kalibata, Jakarta Selatan. 

Untuk bisa menggunakan mesin ADM, publik harus teregistrasi di kantor dukcapil setempat. Setelah itu, warga akan dikirimkan PIN lewat pesan singkat dan QR code melalui surat elektronik. 

Kemendagri mengungkap untuk mengembankan mesin itu, mereka menganggarkan Rp15 miliar. Terobosan ini terlihat disambut baik oleh publik. 

Zudan mengatakan mesin ADM ke depannya akan ditempatkan di area publik sehingga bisa berfungsi seperti mesin ATM. Ia juga mengatakan dengan adanya mesin ADM persepsi pengurusan dokumen kependudukan yang berbelit-belit dan lambat bisa ditepis. 

"Jadi, kami ubah brandingnya menjadi dukcapil yang lincah, cepat, trengginas, dan responsif," tutur Zudan. 

Yang penting lagi nih, guys proses pencetakan dokumen kependudukan menggunakan mesin ADM tidak dikenakan biaya alias gratis. Lalu, kapan mesin ADM akan tersedia di area publik?

"Tahun ini," tutur Zudan melalui pesan pendek kepada IDN Times pada pagi ini. 

3. Mendagri Tito mengatakan big data mengenai kependudukan sudah diterapkan dalam penyaluran bantuan sosial

Tak Lagi Ribet, Warga Bisa Cetak e-KTP di Mesin Anjungan Mirip ATM(Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian [tengah]) IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Tito juga menyebut big data mengenai kependudukan sangat bermanfaat bagi kementerian lain. Contoh yang telah memanfaatkan adalah Kementerian Sosial dalam menyalurkan dana bansos. 

"Masalah bansos, ada beberapa instansi yang menyampaikan bahwa bansos tidak tepat sasaran dan diterima oleh orang yang tidak berhak. Oleh karena itu Kemensos ikut bekerja sama dan mendapat data dari dukcapil agar tepat sasaran, ini juga membanggakan kita," kata Tito seperti dikutip dari situs resmi Kemendagri. 

Ia pun selaku mantan Kapolri turut memanfaatkan data dukcapil dan merasakan sendiri bagaimana manfaatnya. Salah satunya dalam menangani tindak kejahatan. 

Dengan adanya layanan Dukcapil Go Digital dan transformasi dukcapil diharapkan dokumen kependudukan menjadi data kependudukan bisa memberikan efek domino kepada publik. 

Baca Juga: Pemprov Jabar Segera Koordinasi dengan Kemendagri Terkait Blanko e-KTP

Topik:

  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya