Ini Alasan Herman Deru Pilih Jalur Angkutan Batubara di Areal PT MHP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru menilai, untuk meningkatkan produktivitas batubara, maka pemerintah akan membuka jalur alternatif khusus angkutan batubara selain jalur Servo yang selama ini berjalan.
Nah, jalur alternatif tersebut ada di wilayah PT Musi Hutan Persada (MHP). "Saya mengajak MHP, karena jalan poros mereka tidak dilalui setiap saat oleh kendaraan operasional mereka," ujarnya, usai menggelar rapat tertutup bersama manajemen PT MHP, di ruang kerja Gubernur Sumsel, Kamis (20/6).
Baca Juga: Bank Sumsel Babel Diproyeksi Dongkrak Market Share di Atas 30 Persen
1. PT MHP jadi fasilitator
Herman Deru mengungkapkan, rapat tersebut lebih kepada membicarakan rencana kerjasama dengan PT MHP sebagai fasilitator.
"Ya karena jalur Servo yang sebelumnya sudah beroperasi kurang memadai dengan maksimal," ungkapnya.
2. Jalur alternatif di wilayah PT MHP memang dibutuhkan
Atas dasar itulah, jelas Deru, pemerintah harus melakukan kerjasama dengan PT MHP. Agar kendaraan-kendaraan pengangkut batubara ini tidak lagi mengganggu masyarakat di jalan umum.
"Angkutan batubara itu kan banyak juga, ya kalau jalur Servo belum tentu tertampung semua," jelasnya.
3. Jalur servo masih terbatas dan pelabuhannya tidak terlalu besar
Jalan alternatif khusus angkutan batubara yang melalui jalur PT MHP ini, ungkap Deru, lokasinya berbeda dan di luar jalur PT Servo yang selama ini digunakan.
"Kita tahu, jalur servo terbatas. Apalagi pelabuhannya, nunggunya yang lama karena dermaga yang ada di Servo tidak terlalu besar. Nanti kita kasih alternatif jalan, agar pengangkut batubara ada pilihan jalan untuk melintas," ungkapnya.
Baca Juga: 62 Desa Di Sumsel Belum Tersambung Listrik, Ini Alasan PLN
4. Pemprov hanya memfasilitasi dan mengontrol
Walau rencana tersebut belum terlaksana, Herman Deru mengatakan, pihaknya sudah menetapkan jalur alternatif tersebut sepanjang 100 km. Jika rencana ini berjalan, maka pembangunan jalur transportasi batubara ini akan direalisasikan Oktober mendatang.
"Saya belum bisa sebut 100 persen, karena ini masih B to B (Bsinis to Bisnis) dan kita tidak ikut dalam hal itu. Hal yang terpenting, kita ikut dalam memfasilitasi dan mengontrol," ujar dia.
"Kita ingin semuanya jalan, baik MHP dan batubara juga tetap jalan. Tapi tidak juga mengganggu kepentingan masyarakat umum, itu yang paling penting," tandasnya.