Wanita Bisa Hamil Jika Berenang dengan Pria, Sitti Cabut Pernyatannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty akhirnya buka suara terkait pernyataan di sebuah media online tentang wanita bisa hamil jika berenang dengan pria. Sitti meminta maaf kepada publik karena memberikan pernyataan yang tidak tepat.
"Statemen tersebut adalah statemen pribadi saya dan bukan dari KPAI. Dengan ini saya mencabut statemen tersebut," ujarnya melalui pesan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (23/2).
1. Sitti memohon agar pernyataannya tidak lagi disebarluaskan
Lulusan Akademi Gizi Bandung Depkes RI ini juga meminta agar publik dan pihak lain tidak menyebarluaskan artikel yang terbit pada Sabtu (22/2).
"Saya memohon kepada semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau malah memviralkannya," imbuhnya.
IDN Times menghubungi Sitti untuk mengkonfirmasi lebih lanjut tentang rilis tersebut, namun sampai berita ini ditulis yang bersangkutan tidak merespons.
2. Pernyataan tersebut bermula dari kasus aborsi
Seperti diketahui kasus tersebut bermula saat salah satu media online menanyakan perihal kasus aborsi di Paseban yang diungkap oleh kepolisian. Sitti menanggapi bahwa aborsi sangat bertentangan dengan hak untuk hidup.
"Semua anak itu memiliki hak untuk hidup," ujar Sitti.
3. Pernyataan tersebut dari jurnal luar negeri
Editor’s picks
Sitti juga mengatakan proses kehamilan pada perempuan di bawah umur dapat terjadi ketika kaum hawa ini telah memproduksi sel telur. Sitti menjelaskan kehamilan dapat terjadi pada perempuan yang sedang berenang di kolam renang dengan pria.
Dia menyebut, kehamilan yang berindikasi dari kolam renang ini sebagai contoh hamil tak langsung (bersentuhan secara fisik).
"Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang, ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil," ujarnya.
Sitti mengaku pernyataannya tersebut didapat dari jurnal seorang ilmuwan dari luar negeri
4. Perempuan tidak bisa hamil hanya karena berenang di kolam yang sama dengan laki-laki
Sementara itu Blog Dokter menyatakan perempuan tidak bisa hamil hanya karena berenang di kolam yang sama dengan laki-laki. Blog dokter merupakan situs yang diasuh oleh dokter bernama I Made Cock Wirawan.
"Saya tegaskan di sini, berenang bersama lawan jenis tidak akan menyebabkan kehamilan. Tidak semua laki-laki yang berenang mengalami ejakulasi dan sel sperma gak bisa hidup di air kolam yang berklorin, apalagi berenang masuk ke vagina," cuit akun tersebut.
Artikel di kanal "health" IDN Times pun turut menyebutkan hal yang sama. Sperma, tidak bisa mencari jalan sendiri menuju ke vagina. Apabila sperma terjatuh di lantai atau air dalam jumlah besar, maka sperma akan cepat mati.
Paling maksimal bertahan 10 sampai 30 detik. Terutama jika suhu air dingin, panas atau airnya mengandung bahan kimia seperti kaporit, selayaknya di kolam renang, maka sperma akan langsung mati sesaat setelah diejakulasikan.
Masa bertahan hidup sperma itu bisa lama jika sperma sudah masuk ke dalam saluran vagina, baru masa hidupnya bisa mencapai lima hari. Jadi sperma tidak semudah itu menyebar lewat air di kolam atau bahkan lewat udara.
Baca Juga: Kronologi KPAI Nyatakan Wanita Bisa Hamil Jika Berenang dengan Pria