Update Banjir Lahar Dingin Marapi: 37 Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 17 orang hilang belum ditemukan oleh SAR Gabungan

Intinya Sih...

  • Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi mencapai 37 orang, dengan 17 orang masih dalam pencarian.
  • 34 dari 37 korban meninggal telah teridentifikasi, sementara tiga korban lainnya belum teridentifikasi dan masih berada di rumah sakit.
  • Operasi pencarian korban yang masih hilang terpaksa dihentikan sementara karena cuaca hujan deras di hulu Gunung Marapi yang membahayakan tim gabungan.

Padang, IDN Times - Jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat (Sumbar), terus bertambah. Pemuktahiran data hingga Minggu malam, jumlah korban meninggal dunia mencapai 37 orang. Jumlah ini bertambah dari 27 orang sebelumnya.

Sampai kini Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencariaan terhadap korbab lainnya. Terdata ada 17 orang dilaporkan masih hilang dan dalam pencarian.

"Berdasarkan data dari posko, terhitung 37 orang telah meninggal dunia. Puluhan korban jiwa tersebut tersebar di Kabupaten Agam dan Tanah Datar," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang, Abdul Malik, Senin (13/5/2024).

Baca Juga: Sudah 27 Korban Tewas Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar

1. Sebagian jenazah sudah dijemput keluarga

Update Banjir Lahar Dingin Marapi: 37 Orang Meninggal DuniaPencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi. IDN Times/Andri NH

Dari 37 korban meninggal itu kata Abdul, 34 orang telah teridentifikasi dan sebagian jenazah telah dijemput oleh keluarga. Sementara tiga korban lainnya belum teridentifikasi dan masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

"Beberapa korban yang meninggal sudah dibawa ke rumah duka," ujarnya.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar Terjang Sejumlah Wilayah

2. Pencarian sempat dihentikan

Update Banjir Lahar Dingin Marapi: 37 Orang Meninggal DuniaPencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi. IDN Times/Andri NH

Abdul menjelaskan bahwa operasi SAR gabungan untuk mencari korban yang masih hilang terpaksa dihentikan sementara pada Minggu kemarin. Penghentian ini dikarenakan cuaca hujan deras di hulu Gunung Marapi yang dapat membahayakan tim gabungan.

3. Jeritan korban dan kesedihan yang mendalam

Update Banjir Lahar Dingin Marapi: 37 Orang Meninggal DuniaBanjir lahar dingin marapi

Sementara it di lokasi pengungsian seperti di SDN 08 Kubangduo, Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, para korban terdampak banjir lahar dingin masih merasakan trauma dan kesedihan mendalam.

Kawasan ini termasuk salah satu wilayah yang paling parah terdampak bencana. Banyak rumah warga, fasilitas umum, dan bahkan kendaraan mereka rusak parah karena terbawa arus banjir hingga ke atap rumah dan ke tengah sawah.

Bagi para korban, bencana ini merenggut harta benda dan meninggalkan luka mendalam. Linda Wati seorang korban terdampak menceritakan detik-detik mencekam saat bencana melanda kampung halamannya.

"Suara jeritan minta tolong terdengar keras saat lahar dingin menerjang di tengah malam," kenangnya.

Linda menambahkan bahwa terjangan banjir lahar dingin kali ini jauh lebih dahsyat dibandingkan bencana sebelumnya. Kejadian banjir lahar dinginnya begitu cepat. Lebih parah dari sebelumnya.

Mewakili para korban, Linda memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar bencana ini tidak terulang kembali.

"Doakan kami, mudah-mudahan ini yang terakhir. Jangan terulang lagi. Kami minta doa, biar selamat," pungkasnya dengan penuh harap.

Baca Juga: 12 Orang Tewas karena Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya