Keluarga Afif Bocah 13 Tahun Korban Aniaya Bantah Kapolda Sumbar  

Ayah korban sangkal Afif tewas karena lompat dari jembatan

Intinya Sih...

  • Keluarga Afif Maulana membantah pernyataan Kapolda Sumbar soal Afif melompat dari atas jembatan By Pass Kuranji.
  • Afrinaldi menyatakan bahwa kemungkinan melompat tidak masuk akal karena tidak ditemukan tanda-tanda patah pada tubuh korban.
  • Afrinaldi mengungkap bahwa sebelum kejadian, anaknya berencana nonton sepakbola bersama temannya dan sempat melakukan panggilan video dengan ayahnya.

Padang, IDN Times - Keluarga Afif Maulana, bocah 13 tahun yang tewas diduga karena dianiaya oleh anggota kepolisian di bawah jembatan By Pass Kuranji, Minggu (9/6/2024) silam, angkat suara.

Afrinaldi (36) ayah Afif membantah sebagian pernyataan Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) saat jumpa pers pada Minggu kemarin. Salah satunya soal Afif melompat dari atas jembatan. Setelah melihat kondisi korban, tidak ada tanda-tanda kaki atau tangan patah maupun kepala yang berdarah.

"Kami tidak terima keterangan kronologi yang disampaikan pihak kepolisian. Karena banyak kejanggalan. Kemungkinan karena melompat dari atas jembatan tidak masuk akal, karena tidak ada tanda-tanda kaki atau tangan patah atau kepala yang berdarah," kata Afrinaldi, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga: 30 Polisi Diperiksa Buntut Kematian Afif Bocah 13 Tahun di Padang 

1. Tidak ditemukan patah tulang

Keluarga Afif Bocah 13 Tahun Korban Aniaya Bantah Kapolda Sumbar  Ilustrasi patah tulang. (Pixabay.com/sferrario1968)

Kemungkinan korban melompat dari atas jembatan kata Afrinaldi bertambah tidak masuk akal, lantaran tidak ada ditemukan patah pada tangan atau kaki korban.

"Kalau seandainya anak saya lompat, itu melompat sebelah kiri jembatan harusnya ditemukan di sebelah kiri jembatan. Ini ditemukan di kolong jembatan, di tengah. kalau jatuh dari ketinggian atas jembatan itu, otomatis tulang-tulang patah. Kepala pecah mungkin. Ini tidak ada. Kondisi anak saya tidak ada patah-patah tulang. Keterangan polisi hanya tulang rusuk enam patah, itu saja. Kaki dan kanan mulus. Bercak darah tidak ada," ujarnya.

Baca Juga: Bocah Tewas Diduga Disiksa Polisi, KPAI dan LBH Padang Koordinasi

2. Korban berencana nobar sepak bola

Keluarga Afif Bocah 13 Tahun Korban Aniaya Bantah Kapolda Sumbar  https://sport.detik.com/

Afrinaldi mengungkap bahwa pada malam kejadian, anaknya berencana nonton bareng pertandingan sepakb ola bersama rekannya. 

Pada pukul 8 malam, Afrinaldo sempat melakukan panggilan video. Saat itu anaknya berada di kawasan Cenkeh. Pada pukul 23.00 WIB kata Afrinaldi, dirinya kembali melakukan panggilan video. Saat itu, Afif menyebut sedang berada di rumah teman.

"Saya tanya jam berapa pulang, jam 2 dini hari katanya. Saya bilang jangan pulang, nanti dibegal, tidur saja di sana," uangkapnya.

 

3. Sebabyak 40 saksi sudah diperiksa

Sebelumnya, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan, hingga kini sudah ada 40 saksi yang diperiksa terkait dengan kasus penemuan jasad korban Afif Maulana. Korban kata Suharyono merupakan warga Kecamatan Lubuk Kilangan dan ditemukan oleh seorang pegawai kafe di sungai Jembatan Kuranji, Kota Padang.

"Dalam 40 saksi yang dimintai keterangan itu, ada 30 orang personel Sabhara Polda Sumbar yang mengamankan 18 orang pelajar karena tawuran di Kuranji tersebut saat kejadian," ujar Suharyono.

 

Baca Juga: Komnas HAM Akan Terima Audiensi Kasus Dugaan Bocah Tewas Disiksa Polisi

Topik:

Berita Terkini Lainnya