Kapal Pembawa Kotak Suara 10 TPS di Kepulauan Mentawai Karam

Banyak surat suara yang rusak terkena air 

Intinya Sih...

  • Kapal pengangkut logistik Pemilu di Mentawai karam karena badai
  • Logistik Pemilu rusak terkena air, tanpa korban jiwa
  • Evakuasi korban dan pemindahan logistik dilakukan dengan bantuan 2 unit boat

Padang, IDN Times - Kapal pengangkut dokumen logistik Pemilihan Umum (Pemilu) di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar). dilaporkan karam karena dihantam ombak besar dan angin kencang.

Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai, Halomoan Pardede, menyebut kapal tersebut mengangkut 50 kotak suara, 40 bilik suara, dan satu kardus berisi dokumen C hasil serta perlengkapan lainnya.

Ia menjelaskan, kapal itu mengangkut pemulangan logistik Pemilu dari 10 tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Saliguma menuju gudang logistik Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah di Desa Saibi. Namun di tengah perjalanan kapal itu dihantam badai.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Halomoan Pardede, Sabtu (17/2/2024).

Baca Juga: Gubernur Sumbar Janjikan Umroh ke Penyelenggara Pemilu Paling Kondusif

1. Langit cerah sebelum kapal berangkat

Kapal Pembawa Kotak Suara 10 TPS di Kepulauan Mentawai KaramTangkapan layar surat suara di Mentawai yang rusak akibat insiden Kapal Karam. IDN Times/Andri NH

Halomoan Pardede menambahkan, pada Kamis 15 Februari 2024 dilaksanakan pergeseran logistik Pemilu dilakukan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah dengan menggunakan perahu.

Pardede bilang, saat logistik diberangkatkan oleh PPS Desa Saliguma, keadaan langit pada saat itu cerah dan kondisi laut yang tenang. Tetapi pada pukul 21.45 WIB, cuaca di laut mulai tidak kondusif dan terjadi badai dan hujan membuat keadaan perahu tidak stabil.

Operator perahu menyampaikan bahwa tidak memungkinkan perjalanan dilakukan dengan tuntas saat kondisi penumpang yang berjumlah 14 orang. Berdasarkan kesepakatan bersama, sebanyak 8 orang diturunkan di dermaga dusun Sibudda Oinan dan kemudian perjalanan dilanjutkan ke dermaga Saibi Samukop.

Baca Juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi Saat Penjoblosan Berlangsung 

2. Kapal berputar haluan hingga mesin mati

Kapal Pembawa Kotak Suara 10 TPS di Kepulauan Mentawai KaramTangkapan layar surat suara di Mentawai yang rusak akibat insiden Kapal Karam. IDN Times/Andri NH

Dalam perjalanan ke Sainu Samukop kata Halomoan Pardede, kapal itu dihantam ombak disertai angin kencang dan hujan. Tanpa disadari oleh operator, kapal berputar haluan dan mengalami mati mesin hingga kemasukan air.

Kemudian operator kapal mencoba menghidupkan mesin dan yang terjadi adalah kapal langsung menabrak bakau, hingga moncong boat tersangkut di tumpukan bakau dengan posisi badan sudah tenggelam.

"Camat Siberut Tengah saat itu mendapatkan telepon dari Martias (Panwascam Siberut Tengah) dan mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut. Berdasarkan laporan tersebut, Camat Siberut Tengah memerintahkan untuk memberi pertolongan dengan bantuan 2 unit boat," ujar Halomoan Pardede.

3. Evakuasi langsung dilakukan

Menurut Halomoan Pardede, sekira pukul 00.00 WIB, evakuasi korban dan pemindahan logistik ke boat bantuan dilakukan. Tepat pada pukul 00.45 WIB kapal itu berhasil sampai ke dermaga Saibi Samukop dengan selamat.

"Kini kita sedang berkoordinasi dan berkonsultasi," tutup Halomoan Pardede.

Baca Juga: Remaja di Padang Akui Pilihannya Berubah Usai Menonton Dirty Vote

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya