Gunung Marapi Alami 62 Kali Letusan dan 1.112 Embusan di Februari 2024
Intinya Sih...
- Gunung Marapi mengalami 62 kali letusan dan 1.112 kali embusan sepanjang Februari 2024, dengan tingkat kejadian tertinggi pada Minggu (25/2/2024).
- Status Gunung Marapi masih Level III alias Siaga, dengan rekomendasi agar masyarakat di sekitar gunung dan sungai selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar.
- Pancaran cahaya atau volcanic glow tampak dari banyak sisi Marapi berwarna jingga-kemerahan, merupakan pertanda adanya sistem terbuka yang diharapkan energinya dapat berangsur dikeluarkan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi merilis, Gunung Marapi mengalami 62 kali letusan dan 1.112 kali embusan sepanjang Februari 2024.
Dari data akumulasi itu, tingkat kejadian tertinggi terekam pada Minggu (25/2/2024) dengan jumlah letusan sebanyak 7 kali dan embusan 79 kali. Total hingga hari ini sudah tercatat 201 kejadian letusan dan 1.968 kali embusan sejak kali pertama di Desember 2023.
Baca Juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi Saat Penjoblosan Berlangsung
1. Erupsi masih berlangsung
Menurut Penyusun Laporan Pos pengamat Gunung Api Marapi, Indra Saputra, sampai saat ini Gunung Marapi masih mengalami kejadian erupsi. Tercatat sejak pagi tadi sudah ada 15 kali embusan.
"Visual gunung tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah. Tremor Menerus (Microtremor) juga terekam dengan amplitudo 0.5 hingga 1 milimeter," kata Indra, Jumat (1/3/2024).
Baca Juga: KPU Tanah Datar Susun Skema Mitigasi Erupsi Marapi Saat Pemilu
2. Masih level Siaga
Meski demikian kata Indra, status gunung Marapi masih berada pada Level III alias Siaga dengan beberapa rekomendasi, antara lain, masyarakat di sekitar pendaki atau pengunjung dan wisatawan tidak memasuki dan berkegiatan di dalam wilayah radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Lalu masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," ujarnya.
3. Volcanic glow sudah bisa dilihat dari segala penjuru
Sejak beberapa hari terakhir, pancaran cahaya atau volcanic glow tampak dari banyak sisi Marapi berwarna jingga-kemerahan. Menurut Ahli PVMBG dr. Devy Kamil Syahbana volcanic glow merupakan istilah vulkanologi yang berarti cahaya yang diakibatkan panas dari magma yang keluar ke permukaan kemudian membakar udara di sekitar sehingga tampak terang.
"Fenomena itu dapat diindikasikan adanya sistem terbuka, yang mana dengan begitu maka magma dapat dengan mudah naik ke permukaan. Diharapkan hal itu menjadi pertanda energi dapat berangsur dikeluarkan dan cepat habis. Fenomena ini diakibatkan panas dari magma yang keluar permukaan, membakar udara di sekitar, sehingga tampak terang," tutupnya.
Baca Juga: Harga 3 Komoditi Sayur di Padang Panjang Naik Gara-gara Erupsi Marapi