Gubernur Sumbar Minta Kabupaten dan Kota Petakan Kendala Vaksinasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menginstruksikan seluruh kepala daerah memetakan kendala-kendala yang dihadapi untuk mencapai target program vaksinasi.
Menurut Mahyeldi, rendahnya pencapaian vaksinasi harus dipecahkan dan dicarikan solusi secara bersama-sama.
"Peningkatan capaian vaksinasi itu penting untuk mempercepat kekebalan komunal agar berbagai sektor bisa kembali normal. Kita carikan solusi bersama untuk kendala vaksinasi di daerah," kata Mahyeldi, Rabu (15/9/2021).
1. Sebanyak 300 ribu vaksin belum digunakan
Menurut Mahyeldi, masih ada sekitar 300 ribu vaksin yang telah didistribusikan ke kabupaten dan kota namun belum digunakan. Sementara di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar juga masih tersedia 99 ribu dosis vaksin yang bisa didistribusikan jika ada kabupaten dan kota yang kekurangan stok.
"Kita berharap, Bupati dan Wali Kota terus mengupayakan peningkatan capaian vaksinasi di daerah," ujarnya.
Baca Juga: 1 dari 7 Pasien COVID-19 Anak dan Remaja Berisiko Mengalami Long COVID
2. Jumlah kasus COVID-19 di Sumbar mulai melandai
Dijelaskan Mahyeldi, kasus aktif COVID-19 di Sumbar sudah mulai melandai. Demikian juga dengan angka kematian yang terpantau terus menurun, termasuk angka kesembuhan yang terus naik.
Kasus yang meningkat sempat terjadi pada Juni-Agustus 2021. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan perkiraan dalam penganggaran. Kasus yang diprediksi akan melandai pada 2021, ternyata meningkat sehingga anggaran yang refocusing tidak sesuai dengan kebutuhan.
"Sekarang dalam situasi dan kondisi yang mulai melandai, tetap waspada dengan terus menerapkan protokol kesehatan dan pelaksanaan harus tetap ditingkatkan,” pintanya.
3. Minta semua pihak tak terbuai oleh penurunan kasus
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia wilayah Sumbar, Defriman, mengingatkan Pemprov Sumbar agar tidak terbuai dengan grafik, atau kurva harian penurunan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Bisa saja, kondisi saat ini menjadi fenomena gunung es yang kelihatan sedikit di permukaan.
“Baik masyarakat maupun Pemprov Sumbar, diharapkan jangan buru-buru menyimpulkan kasus saat ini melandai. Deteksi harus lebih digiatkan lagi,” tutup Defriman.
Baca Juga: Satgas COVID-19: Positivity Rate RI di Bawah Standar WHO dalam Sepekan