Epidemiolog Sulit Pastikan Varian Delta Dominasi Kasus COVID-19 Sumbar

Pengujian secara acak tak membuktikan dominasi varian Delta

Padang, IDN Times - Penyebaran kasus COVID-19 varian Delta menjadi salah satu penyebab tingginya angka kasus terkonfirmasi di Sumatra Barat (Sumbar). Menurut ahli Epidemiologi Sumbar, Defriman Djafri, tak ada satupun bukti atau data valid yang menegaskan jika varian Delta menyebar secara masif di Ranahminang.

“Apalagi jika disimpulkan semua orang di Sumbar sudah terinfeksi varian Delta ini. Sampel yang diambil tidak cukup untuk mempresentasikan itu. Masih sangat bias,” kata Defriman Djafri, Jumat (5/112021).

1. Sampel yang diambil merupakan hasil random uji WGS

Epidemiolog Sulit Pastikan Varian Delta Dominasi Kasus COVID-19 SumbarIlustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Defriman Djafri menjelaskan, sampel yang diambil dilakukan secara random berdasarkan hasil dari uji Whole Genum Sequencing (WGS). Menurutnya, varian Delta menyerang dan menginfeksi sebagian besar populasi di Sumbar masih tergolong bias.

“WGS itu biayanya cukup mahal. Jumlah sampel yang dianalisis WGS masih dipertanyakan. Tak mungkin 10 sampel yang diuji lalu semuanya varian Delta, lalu disimpulkan 100 persen di Sumbar ini terinfeksi varian Delta,” ujar Defriman. 

Baca Juga: Dinkes Sumsel Waspadai Pendatang Luar Negeri Meski Kasus Melandai 

2. Sero Surveilans berwenang memastikan infeksius

Epidemiolog Sulit Pastikan Varian Delta Dominasi Kasus COVID-19 Sumbarilustrasi virus corona varian Delta (twitter.com/WebMD)

Selain sampel yang harus lebih banyak lagi, kepastian penyebaran varian Delta merupakan wewenang Sero Surveilans.

Sero Surveilans katanya bisa memastikan seberapa banyak masyarakat yang terinfeksi varian Delta ini. Sehingga, pihak di luar itu tidak bisa menduga atau menerka saja.  

3. Prilaku host virus berpengaruh terhadap penurunan kasus

Epidemiolog Sulit Pastikan Varian Delta Dominasi Kasus COVID-19 Sumbarilustrasi varian Delta (Science Source/Juan Gaertner)

Defriman menambahkan, penurunan kasus COVID-19 belakangan juga dipengaruhi oleh prilaku host virus, keberhasilan upaya pembatasan yang ketat, serta pencapaian vaksinasi.

Penanganan dan pengendalian pandemi di Pulau Jawa dan Bali juga berkontribusi terhadap pencegahan kemuncuan episentrum baru di luar Pulau Jawa dan Bali.

“Jika titik api dipadamkan, maka tidak akan menyebar luas lagi. Pengendalian di Jawa dan Bali juga berkontribusi mencegah munculnya episentrum baru. Kembali ke persoalan varian Delta, menurut saya sampai kini belum ada data valid di Sumbar,” tutup Defriman Djafri.

Baca Juga: Penumpang Bandara SMB II Palembang Bisa Gunakan Antigen 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya