Emil Salim Menjadi Nama Taman Kehati Eks Tambang di Sawahlunto

Taman ini memiliki 96 spesies tumbuhan lokal Sawahlunto

Padang, IDN Times - Taman keanekaragaman hayati atau Taman Kehati di kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar), resmi dicanangkan pada Rabu (8/6/2022) kemarin. Taman Kehati ini merupakan lahan eks tambang batu bara seluas 25 hektare.
 
Taman Kehati Emil Salim disebut-sebut merupakan taman yang dibuat dengan memanfaatkan lahan eks tambang batu bara. Selain digunakan sebagai tempat pencadangan sumber daya alam hayati lokal, juga dijadikan objek wisata dan penyangga tempat penelitian.

1. Belanda kepincut batu bara Sawahlunto

Emil Salim Menjadi Nama Taman Kehati Eks Tambang di SawahluntoPencanangan Taman Kehati Emil Salim. IDN Times/Andri NH

Sebagai pendiri Yayasan KEHATI, Emil Salim menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Taman Kehati di Kota Sawahunto ini terwujud berkat kolaborasi yang baik antar semua pihak yang terlibat. Emil Salim mengatakan, hatinya dekat dengan kota Sawahlunto setelah dirinya ia datang pada 2018.

Sebagai wilayah persawahan yang dilalui aliran Sungai Lunto, Sawahlunto kata Emil merupakan daerah sangat subur yang memuat bahan baku batu bara dengan kapasitas cukup banyak.
 
“Kandungan batu bara berkualitas terbaik itu mengundang pemerintah kolonial untuk membongkar Sawahlunto menjadi area pertambangan pada 1860,” ujarnya.
 
Pembukaan tambang batu bara pada masa lampau ini berdampak pada kerusakan alam. Apalagi, batu bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, alias habis sekali pakai. Lahan bekas galian tambang menjadi gersang karena pengerukan perut bumi.

Baca Juga: Lahan Eks Tambang Batu Bara Sawahlunto Disulap Jadi Taman Kehati

2. Memiliki 96 spesies tumbuhan lokal Sawahlunto

Emil Salim Menjadi Nama Taman Kehati Eks Tambang di SawahluntoPencanangan Taman Kehati Emil Salim. IDN Times/Andri NH

Manajer Program Ekosistem Kehutanan Yayasan KEHATI, Rio Rovihandono menjelaskan, proses penyusunan master plan dilakukan bersama para pihak di Sawahlunto untuk menggali konsep pembangunan.

Konsep itu diilhami dari 'Lorong Item, pembangunan lubang tambang masa lalu di saat Kolonial Belanda datang ke Kota Sawahlunto, kemudian menuju Lorong Ijo, tajuk pepohonan di taman sebagai simbol transformasi pembangunan lestari.

Berkaitan dengan tumbuhan yang akan ditanam dan dikembangkan di area Taman Kehati Emil Salim ini, KEHATI kemudian melibatkan beberapa konsultan ahli vegetasi yang berasal dari Badan Riset dan Inovasi (BRIN).

Tim ahli vegetasi ini ditunjuk oleh KEHATI untuk survei dan meneliti vegetasi di sekitar area. Salah satunya menelusuri kembali wilayah di sekitar Kota Sawahlunto untuk mencari spesies tanaman khas.

“Hasilnya, diperoleh data 96 spesies tumbuhan lokal Sawahlunto yang merupakan anggota dari 86 genus dan 48 famili,” terang Rio.

3. Tim ahli temukan spesies pohon

Emil Salim Menjadi Nama Taman Kehati Eks Tambang di SawahluntoPenanaman Bibit di Taman Kehati Emil Salim. IDN Times/Andri NH

Rio Rovihandono menambahkan, beberapa spesies lokal tumbuhan alami sebagai tumbuhan Pioner ditemukan di Sawahlunto. Ada Kelayu hitam (Arytera littoralis), Paku Hijau (Blechum orientale), dan Kanderi (Bridelia monoica).

Bahkan tim ahli juga berhasil menemukan spesies pohon hutan seperti pohon kayu musang (Alangium ferrugineum), nyamplung (Calophyllum inophyllum), dan asam kandis (Garcinia xanthocymus).

“Umumnya spesies yang tumbuh spontan tanpa ditanam itu merupakan spesies asli di wilayah tersebut. Spesies-spesies yang ditemukan akan diperbanyak melalui nursery di Taman Kehati ini,” jelasnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Taman Sriwedari, Taman Rakyat Solo yang Hampir Hilang 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya