Biawak Ditemukan Dekat Jenazah Satpam Tanpa Mata dan Telinga
Jenazah Korban saat tiba di Rumah Sakit. Doc.IDN Times
Intinya Sih...
- Kematian Aliwarman (45) satpam KUD Plasma Tiku V Jorong masih misteri.
- Polisi melakukan penyelidikan dan autopsi, namun belum menemukan penyebab kematian.
- Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun saksi melihat biawak di dekat korban.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Kematian Aliwarman (45), seorang satpam Koperasi Unit Desa (KUD) Plasma Tiku V Jorong yang ditemukan tewas tanpa dua bola mata di area kebun sawit Senin kemarin, hingga kini masih menjadi misteri.
Pihak kepolisian setempat masih berupaya melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban. Proses autopsi pun sudah dilakukan.
Baca Juga: Satpam Koperasi Ditemukan Tewas, Mata dan Telinga Korban Hilang
1.Korban punya riwayat jantung
Pixabay.comKapolsek Tanjung Mutiara, Iptu Nofriandi, menyebut keterangan yang diperoleh sementara bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung. Hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap jenazah korban tidak ditemukan adanya luka lain.
"Kami tidak bisa memastikan bola matanya hilang itu karena dicongkel. Kalau dilihat bibir dan telinga korban itu bekas gigitan," kata Nofriandi, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga: Jasad Bayi Ditemukan di Bekas Sumur, Polisi Amankan Orangtua Kandung
2. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan
Jenazah Korban saat tiba di Rumah Sakit. Doc.IDN TimesNofriandi bilang, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang lain. Polisi berasumsi jika dianiaya seseorang, korban pasti melakukan perlawanan dengan bukti bekas luka di tubuh korban.
Untuk sementara kata Nofriandi, pihak kepolisian baru menyebut sebatas penemuan mayat belum mengarah pada dugaan pembunuhan. Apalagi dari keterangan saksi yang menemukan korban sempat melihat satu ekor biawak.
"Saksi melihat seekor biawak di muka korban. Apakah biawak ini datang setelah korban meninggal? Makanya kami belum bisa dugaan pembunuhan sebelum ada keterangan ahli," ujar Nofriandi.
3. Belum bisa dipastikan korban pembunuhan
ilustrasi pisau (pixabay.com/nickfrom)Kasat Reskrim Polres Agam, AKP Efrian Mustaqim Batiti, menyebut bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan apakah korban merupakan korban pembunuhan atau bukan.
"Proses penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Termasuk dugaan yang mengarah pada pembunuhan. Baru disimpulkan kematian tidak wajar saja," tutup Efrian.
Baca Juga: Penemuan Mayat di Perkebunan Mura Ternyata Dibunuh Pasutri
