TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Proses Ekshumasi Afif Maulana Memakan Waktu Lama?

PDFMI mengungkapkan hasil ekshumasi Afif Maulana

Ketua tim ekshumasi jenazah Afif Maulana, dr Ade Firmansyah (Foto: Halbert Caniago)

Intinya Sih...

  • Hasil ekshumasi jenazah Afif Maulana oleh PDFMI pada 8 Agustus 2024 di bawah Jembatan Kuranji.
  • Laporan analisis forensik menemukan perlukaan dan penyebab kematian, dengan pemeriksaan zonalogi forensik di Laboratorium Patologi Anatomi RSCM.
  • Proses analisis membutuhkan waktu lama karena sampel tulang, dengan temuan perlukaan di lengan, paha, dada, punggung, dan kepala.

Padang, IDN Times - Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) menyampaikan hasil ekshumasi yang dilakukan terhadap jenazah Afif Maulana pada 8 Agustsus 2024 lalu.

Ketua tim ekshumasi, Ade Firmansyah mengatakan, pihaknya melakukan ekshumasi dan mengambil beberapa sampel dari tubuh Afif Maulana yang jenazahnya ditemukan mengambang di bawah Jembatan Kuranji.

"Selain melakukan autopsi dan ekshumasi, kami juga melakukan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan jenazah dan kami juga mendapatkan dokumen-dokumen serta kronologis dari Polresta Padang, dari LBH Padang, dari LPSK," katanya saat melakukan konferensi pers, Rabu (25/09/2024) di Mapolresta Padang.

1. Apa yang dilakukan?

Ade mengatakan bahwa laporan analisis tersebut berisi analisis forensik menemukan analisis perlukaan, analisis pihak forensik untuk menjelaskan bagaimana mekanisme terjadinya perlukaan, serta analisis hasil keseluruhan tentang penyebab kematian dan cara kematian dan mekanisme kematian.

"Kami melakukan mekanisme pemeriksaan penunjang, dalam hal ini kami melakukan pemeriksaan zonalogi forensik dengan diproses di Laboratorium Patologi Anatomi RSCM serta melakukan pemeriksaan yatum di Laboratorium Dokter Soetomo," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa tujuan pemeriksaan adan analisis tersebut untuk mendapatkan bukti ilmiah tentang penyebab kematian dari jenazah Afif Maulana.

2. Butuh waktu panjang

Ade mengungkapkan bahwa pihaknya memang membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk melakukan berbagai analisis tentang penyebab kematian Afif Maulana.

"Di sini kami memang membutuhkan waktu yang lebih lama, karena dari perkiraan awal karena sampel-sampel yang kami kirimkan itu memang ada yang berupa sampel tulang," katanya.

Ia mengungkapkan, sampel tulang itu membutuhkan pemrosesan yang lebih lama dibanding sampel-sampel jaringan lunak.

"Jadi, setelah sampel itu kami terima dan baru kami lakukan analisis," katanya.

3. Temukan luka di tubuh Afif Maulana

Dalam pemeriksaan yang dilakukan, Ade mengungkapkan bahwa pihaknya memang menemukan luka yang terdapat pada bagian tubuh Afif Maulana.

"Kami melihat pertama perlukaan itu bisa terjadi pada tubuh Afif Maulana, dengan perlukaan yang kami temukan meliputi pada daerah lengan kiri, paha kiri, dada bawah bagian kiri, punggung dan ada juga kita temukan perlukaan pada bagian kepala," katanya.

Verified Writer

Halbert Caniago

Jurnalis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya