TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Slamet Somosentono Wabup Banyuasin, 4 Kali Pindah Partai

Slamet dikenali sebagai politikus humoris dan mudah bergaul

Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono (IDN Times/Dokumen)

Usia senja tak membuat Slamet Somosentono berhenti beraktivitas. Politikus senior yang pernah tergabung dalam beberapa partai, sekarang masih menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel). Ia merupakan pasangan Bupati Banyuasin, Askolani, hingga periode 2023.

Slamet akrab disapa Pakde oleh kader partai. Ia terkenal ulung, humoris, dan sebagai pria yang mudah bergaul. Sebelum menjadi Wakil Bupati (Wabup) Banyuasin, Slamet harus empat kali pindah partai. Ia memulai karier politi dari PDI Perjuangan sejak 1999 hingga 2009.

Selama satu tahun, Slamet sempat tergabung di Partai Nasdem dan kini aktif menjadi Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Banyuasin sejak 2020. Pernah menjadi Ketua DPRD di Banyuasin, Slamet ternyata besar di Pulau Jawa sejak sekolah dasar hingga tingkat atas.

1. Slamet memulai karier politik dari Ketua Komisi DPRD Kabupaten Muba

Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono (IDN Times/Dokumen)

Lahir di Ponorogo, Jawa Timur pada 11 September 1950, Slamet memiliki istri bernama Neni Triharyani. Sebelum menjadi suami Neni, ia ditinggal wafat oleh istri pertamanya, Maria Rohmina karena sakit. Meski Slamet tumbuh di Pulau Jawa, ia melanjutkan sekolah tinggi di STIHSP Palembang pada 2015.

Karier politik Slamet dimulai dari Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) periode 1999-2003, karena Banyuasin merupakan kabupaten pemekaran dari Muba. Kemudian pada 2003 sampai 2004, ia dipilih menjadi Ketua DPRD Banyuasin pada 2009-2014.

2. Slamet aktif canangkan tujuh program bersama Askolani

Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono (IDN Times/Dokumen)

Slamet sempat menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Muba pada 2002-2003. Bahkan Slamet menjadi sosok yang terlibat saat pemekaran Kabupaten Banyuasin. Ia adalah Ketua Presidium Pemekaran Kabupaten Banyuasin Timur pada 2014.

Bersama Bupati Askolani, ia mengusung Program Banyuasin Bangkit, Adil, dan Sejahtera dengan tujuh gerakan. Meliputi gerakan rutin gotong-royong, gerakan tanam sayur mayur, gerakan bayar zakat, infak dan sedekah, gerakan pembangunan rumah tahfiz Al-Qur'an, gerakan memelihara ternak unggas, dan gerakan program bedah rumah.

Berita Terkini Lainnya