Mengenal Hikmah Miliana Pejuang Hak Disabilitas di Sumsel
Ajak penyandang tak minder dan berkontribusi bagi sesama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perjuangan mulia selama empat tahun, dilakukan Hikmah Miliana untuk menyetarakan hak-hak kelompok disabilitas di Sumatra Selatan (Sumsel). Ia bergabung dalam organisasi Himpunan Wanita Disabalitas Indonesia (HWDI), dan mengupayakan penyandang disabilitas agar tak mendapat diskriminasi.
Apalagi dengan kondisi keterbatasan fisik, Hikmah merasa prihatin melihat rekan-rekan yang memiliki nasib sama, namun tidak mendapatkan perlakuan layak bahkan terkesan diabaikan. Dirinya tergerak terjun langsung memperjuangkan kebutuhan, layanan, dan fasilitas umum bagi kelompok disabilitas.
"Karena peduli dengan teman-teman disabiltas, apalagi saya juga disabilitas sama dengan mereka. Hati kecil untuk membantu teman-teman harus diperjuangkan. Saya berusaha agar semua mendapatkan bantuan kesehatan dan kesejahteraan. Mereka harus punya peluang sama halnya dengan non disabilitas," kata dia saat ditemui IDN Times di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Budi Karsa Palembang, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga: HWDI Sumsel: Ribuan Disabilitas Tak Terima Bantuan Pemerintah
1. Bercita-cita bisa mendirikan rumah layak khusus disabilitas
Sudah menjadi Ketua HWDI Sumsel sejak 2018, Hikmah banyak mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah dan pihak swasta yang ingin menunjukkan kepedulian dan bantuan bagi penyandang disabilitas.
Kegiatan perekaman data diri melalui e-KTP dan pengadaan peralatan seperti tongkat maupun kursi roda, menjadi salah satu program prioritas, Ia pun bercita-cita memiliki rumah untuk disabilitas, mengingat mayoritas disabilitas di Palembang belum mendapatkan tempat tinggal layak.
"Kaki palsu juga masuk pengajuan fasilitas. Karena sampai sekarang fasilitas pelayanan publik belum begitu maksimal. Padahal dalam UU nomor 8 tahun 2016 sudah ada aturan untuk peduli disabilitas," ujar perempuan kelahiran 29 November 1979 ini.
Hikmah menjelaskan, HWDI Sumsel yang merupakan wadah sosial bagi disabilitas yang terbentuk sejak 9 September 1997. Namun memang ia aktif tergabung dalam organisasi pada 2017.
Ia masih dipercaya mengurus dan bertanggung jawab sebagai ketua untuk menjalankan amanah dengan maksimal. Mengingat rasa empati sesama penyandang berbeda dengan orang-orang non disabilitas.
"Kalau HWDI Sumsel sendiri ada 45 pengurusnya, tahun ini saya masih diputuskan pusat untuk bertanggung jawab. Saya jalani sesuai kemampuan, berusaha tidak terjadi penolakan. Saya dorong mereka agar tidak terpuruk dan merasakan kesenangan. Mereka harus bisa setara dengan orang normal non disabilitas," jelasnya.
Baca Juga: Semangat Komunitas Kreatif Disabilitas Ciptakan Kreasi Tas Khas Sumsel