TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal 5 Jenis dan Karakter Tanah, Mana yang Cocok untuk Tanaman?

Tanah memiliki komponen mineral, bahan organik dan air

Mengenal jenis-jenis tanah pertanian (Instagram/hd_farm_)

Tanah merupakan lapisan teratas bumi yang paling mudah terjangkau. Indonesia memiliki jenis tanah beragam yang dibedakan berdasarkan karakteristik dan proses pembentukannya. Meski berbeda tekstur, tiap jenis tanah memiliki manfaat masing-masing.

Secara kandungan, tanah yang subur dan masuk kategori baik sebagai media tanam adalah tanah dengan persentase komponen yang tepat, yakni memiliki 50 persen mineral, 25 persen air dan 5 persen bahan organik. Berikut IDN Times rangkum lima jenis tanah yang ada di Indonesia, simak yuk.

Baca Juga: Merawat Tanaman Hidroponik Tanpa Pestisida, Perhatikan Lokasi dan Air

1. Tanah regosol

Tanah regosol (Instagram/hd_farm_)

Tanah regosol merupakan hasil endapan abu vulkanik baru bertekstur butiran kasar. Biasnya tanah regosol terdapat di sekitar lereng gunung berapi. Pembentukan tanah regosol dari material yang dikeluarkan letusan gunung berapi yang belum mengalami perkembangan sempurna.

Tanah jenis ini berbahan organik rendah, membuat tanah tidak dapat menampung air sehingga komponen mineral mampu memberikan kebutuhan yang baik bagi tanaman. Salah satu tanaman yang cocok di tanah ini adalah tanaman palawija. Tanah regosol tersebar di Jawa, Sumatra, dan Nusa Tenggara.

Baca Juga: 12 Desain Pagar Rumah Kontemporer yang Berikan Kesan Elegan

2. Tanah litosol

Tanah litosol (Instagram/hd_farm_)

Tanah litosol memiliki kedalaman yang dangkal dan peka terhadap erosi, serta mempunyai lapisan bumi yang tipis, dan hanya mempunyai ketebalan kurang lebih mencapai 45 sentimeter.

Secara kandungannya, komponen tanah ini seperti regosol dengan komposisi bahan organik rendah. Jenis tanah litosol terdapat di Sumatra, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, dan Papua.

Pembentukan jenis tanah ini berasal dari bahan batuan beku, yang dihasilkan dari serangkaian peristiwa letusan gunung berapi serta dari batuan sedimen.

3. Tanah latosol

Tanah latosol (Instagram/hd_farm_)

Jenis tanah ini berwarna merah hingga kuning, tekstur lembung, dan bersifat tidak terlalu subur karena kandungan zat besi dan alumunium yang tinggi. Tanah Iatosol terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.

Kandungan bahan organik tanah bisa berubah-ubah dari sedang sampai tinggi, mampu menyerap air dengan baik sehingga cocok pada tanaman tebu, cokelat, kopi dan karet.

Tanah latosol berada di wilayah di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi. Tanah latosol terbentuk dari batuan metamorf (perubahan bentuk batuan malihan) dan batuan sedimen.

4. Tanah grumosol

Tanah grumosol (Instagram/hd_farm_)

Tanah grumosol terbentuk dari batuan kapur dan tuffa vulkanik. Jenis tanah ini tidak cocok untuk media tanam tumbuhan karena teksturnya kering, dan mudah pecah ketika musim kemarau serta berwarna hitam. Sebaran wilayah tanah grumosol berada di daerah Demak, Jepara, Pati dan Rembang.

Tanah grumusol terbentuk di ketinggian tidak lebih dari 300 mdpl dengan topografi yang berbukit, dan mampu menyerap air tinggi serta mampu menyerap hara yang dibutuhkan tanaman. Tanah grumusol cocok untuk rerumputan dan banyak ditemui di Jawa, Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: 5 Perabot Ini Bisa Gantikan Lemari Baju, Kamar Pun Lebih Estetis

Berita Terkini Lainnya