TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Menjaga Kesehatan Saat Pandemik Versi Ahli Mikrobiologi Sumsel

Ternyata tak cuma soal makanan bergizi, tapi pikiran positif

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, Prof Yuwono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pandemik COVID-19 mengharuskan seseorang menjaga kesehatan lebih ekstra agar tidak tertular dan menularkan virus. Selain menjaga pikiran tetap positif, memenuhi kebutuhan makanan sehat juga perlu dilakukan untuk mempertahankan tubuh selalu fit.

Berikut IDN Times bagikan tips menjaga kesehatan selama pandemik COVID-19 ala ahli Mikrobiologi Sumatra Selatan (Sumsel) dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Yuwono.

Baca Juga: Tips Isolasi Mandiri di Rumah Bagi Penderita Gejala Ringan dan Sedang

1. Konsumsi protein seperti makan ikan

Ilustrasi petugas saat disinfektan COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Meski penting menjaga pikiran tetap positif dan memenuhi kebutuhan makanan bergizi, menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan tertib juga perlu agar imunitas tubuh dan daya tahan selalu kuat.

"Jaga kesehatan fisik itu prinsipnya ada dua, yaitu bersih dan makan," kata dia kepada IDN Times.

Menurutnya, kebutuhan makanan yang paling penting adalah air dan protein. Air tersebut utamanya adalah air mineral yang berasal dari tanah, bukan air hujan. Sebab air hujan katanya tidak mengandung mineral ataupun zink.

"Karena zink ini kofaktor berbagai enzim. Jadi air mineral dan perbanyak makan protein seperti ikan yang baik bagi tubuh," timpalnya.

2. Isi pikiran dengan ilmu bermanfaat

ilustrasi pemeriksaan kesehatan anak sebelum menerima vaksinasi COVID-19 (hopkinsmedicine.org)

Yuwono yang juga menjabat Direktur Utama PT Graha Pusri Medika (GPM) itu menyampaikan, menjaga sudut pandang atau pola pikir pun perlu agar kondisi tubuh selalu sehat. Dirinya mengingatkan agar pikiran selalu diisi dengan bermacam ilmu.

"Pikiran jangan dibiarkan menganggur, isi dengan ilmu. Bisa melalui Google atau bisa mempelajari agama kita," ujarnya.

3. Menjaga emosional dengan tetap bahagia dan berlapang dada

ilustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Bila kesehatan atau mental seseorang positif, emosional dan perasaan menjadi bahagia akan memunculkan rasa bersyukur. Apalagi jika hati memiliki rasa berlapang dada, hasilnya kesehatan okupasional jadi bekerja.

"Lalu sehat emosional itu di perasaan. Isi dengan enak dan lapang dada, rasa senang, dan jangan sedih," tambah dia.

Baca Juga: Palembang Kembali Zona Oranye, Berisiko Sedang Penularan COVID-19

Berita Terkini Lainnya