5 Fakta Prey for the Devil, Kisah Biarawati yang Melawan Iblis!

Sajikan eksorsisme yang menegangkan

Intinya Sih...

  • Sister Ann, seorang biarawati, menjadi tokoh utama eksorsis yang memberikan perspektif baru dalam narasi eksorsisme.

  • Karakter Sister Ann mendalami latar belakang pribadinya, menambah kedalaman pada cerita dan membuat penonton lebih terhubung dengannya.

  • Film ini menggugat norma gender dalam Gereja Katolik, membuka diskusi tentang kesetaraan gender dalam praktik keagamaan.

Apakah kamu penggemar film horor dengan sentuhan supernatural dan cerita yang menegangkan? Jika iya, maka Prey for the Devil adalah film yang tepat untuk kamu tonton. Film ini dirilis pada 28 Oktober 2022 dan telah menarik perhatian banyak penonton dengan cerita eksorsisme yang unik dan penuh ketegangan.

Berbeda dengan film-film eksorsisme lainnya, Prey for the Devil menghadirkan beberapa elemen yang membuatnya berbeda dan menarik untuk disimak. Berikut adalah lima fakta menarik tentang film ini yang akan membuat kamu semakin penasaran. Yuk, simak!

1. Prey for the Devil menampilkan pendekatan baru terhadap eksorsisme

5 Fakta Prey for the Devil, Kisah Biarawati yang Melawan Iblis!cuplikan film Prey for the Devil (dok. Lionsgate/Prey for the Devil)

Dalam dunia film horor, eksorsisme sering kali digambarkan sebagai wilayah eksklusif para imam. Namun, Prey for the Devil mematahkan konvensi tersebut dengan memperkenalkan seorang biarawati, Sister Ann, sebagai tokoh utama yang dilatih menjadi eksorsis. Ini merupakan langkah yang berani dan segar, memberikan perspektif baru dalam narasi eksorsisme.

Sister Ann, yang diperankan dengan apik oleh Jacqueline Byers, tidak hanya menghadapi kekuatan jahat, tetapi juga harus mengatasi hambatan budaya dan tradisi dalam Gereja Katolik yang biasanya hanya mengizinkan imam untuk melakukan eksorsisme. Film ini mengeksplorasi perjuangannya untuk diterima dan efektivitasnya dalam menghadapi kejahatan yang mengancam.

2. Prey for the Devil menggali latar belakang karakter utama

5 Fakta Prey for the Devil, Kisah Biarawati yang Melawan Iblis!cuplikan film Prey for the Devil (dok. Lionsgate/Prey for the Devil)

Prey for the Devil tidak hanya sekedar film horor yang menampilkan teror supernatural. Film ini juga mendalami latar belakang dan perjuangan pribadi Sister Ann. Kisahnya yang kompleks menambahkan kedalaman pada karakter dan membuat penonton lebih terhubung dengan perjalanannya.

Jacqueline Byers berhasil menghidupkan karakter Sister Ann dengan penampilan yang kuat dan emosional. Melalui flashbacks dan pengembangan karakter, penonton diajak untuk memahami motivasi dan ketakutan yang menggerakkan Ann untuk menghadapi iblis yang pernah menghantui ibunya.

3. Prey for the Devil memiliki koneksi dengan kisah nyata

5 Fakta Prey for the Devil, Kisah Biarawati yang Melawan Iblis!cuplikan film Prey for the Devil (dok. Lionsgate/Prey for the Devil)

Meskipun merupakan karya fiksi, Prey for the Devil terinspirasi dari kasus-kasus eksorsisme nyata. Hal ini memberikan nuansa autentisitas dan membuat cerita menjadi lebih menarik bagi penonton yang tertarik dengan fenomena supernatural yang memiliki dasar di dunia nyata.

Kisah-kisah eksorsisme yang tercatat dalam sejarah sering kali mengejutkan dan sulit dipercaya, namun film ini berhasil menggabungkan elemen-elemen tersebut ke dalam narasi yang koheren dan menegangkan. Penonton diajak untuk merenungkan batas antara realitas dan fiksi saat menyaksikan perjuangan Sister Ann.

4. Prey for the Devil menyoroti isu gender dalam gereja

5 Fakta Prey for the Devil, Kisah Biarawati yang Melawan Iblis!cuplikan film Prey for the Devil (dok. Lionsgate/Prey for the Devil)

Salah satu aspek yang menarik dari Prey for the Devil adalah bagaimana film ini menyoroti isu gender dalam konteks Gereja Katolik. Film ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh perempuan yang ingin memainkan peran lebih aktif dalam ritus-ritus agama yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki.

Melalui karakter Sister Ann, film ini menggugat norma-norma yang telah lama berlaku dan membuka diskusi tentang kesetaraan gender dalam praktik keagamaan. Ini merupakan tema yang jarang dieksplorasi dalam film horor, memberikan Prey for the Devil suatu keunikan tersendiri.

5. Prey for the Devil mendapat tanggapan yang beragam

5 Fakta Prey for the Devil, Kisah Biarawati yang Melawan Iblis!cuplikan film Prey for the Devil (dok. Lionsgate/Prey for the Devil)

Sejak dirilis, Prey for the Devil telah mendapatkan berbagai tanggapan dari kritikus dan penonton. Beberapa mengkritik film ini karena alasan tertentu, sementara yang lain memuji pendekatan yang diambil oleh film ini dalam mengembangkan karakter dan memperbarui genre horor.

Dengan pendapatan kotor sebesar $44.7 juta di seluruh dunia, film ini telah menunjukkan bahwa masih ada tempat untuk inovasi dalam genre horor eksorsisme. Baik dipuji maupun dikritik, Prey for the Devil telah berhasil memicu diskusi dan memberikan pengalaman yang berbeda bagi penontonnya.

Bagi kamu yang mencari film horor dengan cerita yang orisinal dan penuh kejutan, Prey for the Devil adalah pilihan yang tepat. Film ini tidak hanya akan membuat kamu bergidik ketakutan, tetapi juga akan membuat kamu merenungkan tentang berbagai tema yang diangkat dalam ceritanya. Jadi, tunggu apa lagi? Siapkan popcorn dan nikmati keseruan Prey for the Devil. Selamat menyaksikan!

Written by Aldifa Photo Community Writer Written by Aldifa

Halo! Salam kenal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya