4 Film Arahan Soleh Solihun, Terbaru Ada Harta Tahta Raisa
poster film Star Syndrome dan poster film Harta Tahta Raisa (dok. Mahakarya Pictures/Star Syndrome | dok. Imajinari/Harta Tahta Raisa)
Intinya Sih...
- Film terbaru Soleh Solihun adalah Harta Tahta Raisa, sebuah film dokumenter yang mengikuti perjalanan karier penyanyi papan atas, Raisa Andriana.
- Soleh Solihun juga menjadi sutradara, penulis naskah, dan pemeran di film Reuni Z, yang mengangkat genre horor komedi tentang reuni alumni SMA Zenith angkatan 97.
- Soleh Solihun juga menyutradarai film berjudul Star Syndrome, yang menyoroti kisah perjuangan seorang musisi bernama Jay Adi untuk kembali terkenal sebagai penyanyi solo.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada 2011, Soleh Solihun mengawali kariernya di dunia hiburan Tanah Air dengan menjadi stand up comedian. Lalu, pada 2013 mencoba peruntungan dengan terjun ke dunia seni peran. Setelah sukses membintangi sederet judul film, Soleh mencoba unjuk kemampuannya di belakang layar dengan menjadi sutradara pada 2017.
Mau Jadi Apa? (2017) merupakan film pertama yang digarap Soleh sebagai sutradara. Terbaru, pria yang akan menginjak usia 45 tahun ini bakal kembali merilis film arahannya, yakni Harta Tahta Raisa.
Tayang di bioskop mulai 6 Juni 2024, film dokumenter tersebut mengikuti perjalanan karier salah satu penyanyi papan atas Tanah Air, Raisa Andriana. Bagi Soleh, Harta Tahta Raisa menjadi film Indonesia keempat yang ia sutradarai.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Film Mind Blowing yang Mempertanyakan Realita!
1. Mau Jadi Apa? (2017)
cuplikan film Mau Jadi Apa? (dok. Starvision Plus/Mau Jadi Apa?)Selain menjadi sutradara di film Mau Jadi Apa?, Soleh Solihun juga menjadi pemeran sekaligus penulis naskah. Mengusung genre komedi, film ini terinspirasi dari kisah nyata Soleh sendiri saat menempuh pendidikan di Universitas Padjajaran. Pada tahun 1997, Soleh (Soleh Solihun) berhasil masuk Universitas Padjajaran.
Bukannya senang dengan pencapainnya itu, Soleh justru merasa galau karena kondisi dan lokasi kampus yang jauh dari mana-mana. Berbagai keraguan akan masa depan yang sebelumnya tak pernah dirasa tiba-tiba menghantuinya.
Untuk mengatasi keraguan itu, Soleh bersama Lukman (Boris Bokir), Marsyel (Adjis Doaibu), Eko (Awwe), Fey (Anggika Bolsterli), dan Syarif (Ricky Wattimena) mendirikan majalah kampus bernama Karung Goni.
Majalah tersebut membahas hal-hal ringan seperti musik, film, olahraga hingga percintaan mahasiswa. Namun perjalanan mengelola Karung Goni tidaklah mudah. Selain karena perbedaan karakter para anggotanya, Soleh dan kawan-kawannya juga harus menghadapi Fakta Jatinangor, tim majalah lain yang dipimpin mahasiswa arogan bernama Pandji (Ronal Surapradja). Bersamaan dengan itu, Soleh juga harus berjuang merebut hati Ros (Aurélie Moeremans) perempuan idamannya.
Baca Juga: 8 Film Horor Dibintangi Wulan Guritno, Ada Trinil Kembalikan Tubuhku!
2. Reuni Z (2018)
cuplikan film Reuni Z (dok. Rapi Films/Reuni Z)Soleh Solihun kembali menjadi sutradara, penulis naskah, dan pemeran di film berjudul Reuni Z. Mengangkat genre horor komedi, film tersebut mengikuti kisah sekelompok alumni SMA Zenith angkatan 97 yang mengadakan reuni. Sebenarnya acara tersebut diadakan bertujuan untuk melepas rindu dengan teman yang sudah lama tak bertemu, tapi malah berubah menjadi ajang pamer pekerjaan.
Juhana (Soleh Solihun), seorang selebritis spesialis bintang iklan dan film murahan bertemu lagi dengan sahabatnya, Jeffri (Tora Sudiro), seorang gitaris yang sibuk dengan channel YouTube-nya. Pada masanya, Juhana dan Jeffri tergabung dalam sebuah band bersama Mansur. Namun di acara tersebut Mansur tidak bisa ditemukan.
Mereka malah bertemu dengan Jody (Surya Saputra), alumni yang dulu terkenal usil dan bandel. Sayangnya, acara yang awalnya berlangsung meriah, seketika berubah menjadi mencekam. Sekelompok pemandu sorak yang tengah menghibur para alumni tiba-tiba menjadi zombie. Para alumni pun diserang zombie-zombie itu, kemudian satu per satu juga ikut berubah jadi zombie.
3. Star Syndrome (2023)
cuplikan film Star Syndrome (dok. Mahakarya Pictures/Star Syndrome)Film selanjutnya yang disutradarai Soleh Solihun berjudul Star Syndrome. Mengusung genre drama komedi musikal, film ini menyoroti kisah perjuangan seorang musisi yang ingin kembali terkenal bernama Jay Adi (Gilang Dirga). Dahulu, Jay Adi menjadi vokalis band bernama Jay Adi and The Others. Band tersebut cukup populer dan beberapa kali menerima penghargaan atas karyanya.
Sayang karena keegoisan Jay Adi, band tersebut terpaksa bubar. Kini setelah 10 tahun absen dari industri musik, Jay Adi ingin kembali sebagai penyanyi solo. Namun, industri musik saat ini sudah sangat berbeda dengan saat dirinya menjadi vokalis band. Hingga suatu hari, Jay Adi bertemu dengan penyanyi muda bernama Nur (Kezia Aletheia).
Jay Adi pun mengajak Nur berkolaborasi dengan harapan meningkatkan popularitas keduanya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, Jay Adi dan Nur ternyata harus melalui banyak jalan terjal dan harus berusaha sekuat tenaga.
4. Harta Tahta Raisa (2024)
cuplikan film Harta Tahta Raisa (dok. Imajinari/Harta Tahta Raisa)Film terbaru arahan Soleh Solihun bertajuk Harta Tahta Raisa. Film dokumenter ini mengikuti perjalanan karier salah satu penyanyi papan atas Tanah Air, Raisa Andriana. Selain itu, film kolaborasi rumah produksi Imajinari dengan Juni Records ini juga akan menyuguhkan kehidupan masa kecil Raisa.
Di balik popularitasnya sekarang, Raisa dulu harus melewati perjalanan yang tidak mudah. Di awal karier musiknya, penyanyi yang akan menginjak usia 35 tahun ini sempat menjadi backing vocal Krisdayanti dan Erwin Gutawa, serta menjadi vokalis band Andante. Nama Raisa mulai melambung setelah dirinya merilis lagu bertajuk Apalah (Arti Menunggu).
Meski film garapannya belum mampu menggaet jutaan penonton saat tayang di bioskop, Soleh Solihun sebenarnya selalu mampu memvisualisasikan naskah menjadi film yang apik.
Baca Juga: 8 Film Horor Tentang Bersekutu dengan Iblis di Awal 2024
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
