Kadinkes Palembang Sebut Ada Cara Konsumsi Obat Kedaluwarsa yang Aman

Obat dapat mempertahankan manfaatnya hingga 4 dekade

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Letizia menyatakan, akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mendapati obat yang sudah kedaluwarsa atau melewati batas pemakaian yang telah ditentukan.

Jadi, untuk menghindari kasus tersebut, pihaknya melaksanakan program cerdas cermat setiap tahun. "Penyuluhan ke masyarakat mulai dari efek samping, ciri-ciri obat sehat. Kemudian penjualan obat bebas yang harus mereka pahami," katanya kepada IDN Times, Selasa (3/9).

1. Kadinkes Palembang akui kasus peredaran obat kedaluwarsa ada

Kadinkes Palembang Sebut Ada Cara Konsumsi Obat Kedaluwarsa yang AmanIDN Times/Feny Maulia Agustin

Letizia mengungkapkan, memang tak bisa dipungkiri masih ada saja kasus peredaran obat kedaluwarsa yang ada di apotek. Meski demikian, pihaknya selalu mengantisipasi hal itu.

"Selama ini, umumnya pasien mengalami keracunan obat kedaluwarsa dengan efek samping diare. Ada juga yang tidak terpengaruh. Ciri-ciri awal keracunan obat itu mual," ungkapnya.

Ketentuan dari mengonsumsi obat kedaluwarsa, sambung Letizia, sebenarnya ada yang aman. Maksudnya, tergantung dari komposisi obat tersebut dengan dosis tertentu. Karena, ada penelitian walaupun obat sudah kedaluwarsa, pasien yang terkena tidak akan berdampak. Itu karena obat masih tetap aman.

"Laporan yang diterbitkan Journal of American Medical Association (JAMA), obat-obatan dapat mempertahankan manfaatnya hingga empat dekade. Tanggal dari kedaluwarsa sebagian obat adalah persyaratan hukum yang diberlakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) sejak tahun 1979," ungkapnya.

"Tanggal kedaluwarsa adalah tanggal di mana produsen masih dapat menjamin potensi penuh dan keamanan obat. Namun, penelitian yang dilakukan oleh FDA menunjukkan 90 persen dari lebih dari 100 obat-obatan, baik dengan resep maupun tanpa resep, masih bisa dikonsumsi, bahkan 15 tahun setelah tanggal kedaluwarsa," tukasnya.

2. Warga Palembang masih buang obat kedaluwarsa di sembarang tempat

Kadinkes Palembang Sebut Ada Cara Konsumsi Obat Kedaluwarsa yang AmanIDN Times/Feny Maulia Agustin

Sementara, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Balai Besar Palembang, Hardaningsih menjelaskan, warga Palembang harus mulai membuang sampah obat ke apotek-apotek, untuk meminimalisir penyalahgunaan yang masih marak terjadi dengan kasus yang terus ditemukan.

"Kami membuat gerakan Ayo Buang Sampah Obat, untuk mengurangi oknum-oknum yang mengambil kesempatan untuk memanfaatkan kemasan bekas obat, agar bisa dijual kembali. Karena hingga saat ini masyarakat masih membuang sampah obat ke sembarang tempat," jelasnya.

3. Kasus pemalsuan obat sering terjadi pada vaksin

Kadinkes Palembang Sebut Ada Cara Konsumsi Obat Kedaluwarsa yang AmanIDN Times/Imam Rosidin

Hardaningsih menuturkan, secara umum termasuk di Palembang, kasus pemalsuan obat sering terjadi pada vaksin, yakni sistem pemalsuan vaksin dengan memanfaatkan kemasan vaksin lama. Oknum tersebut menyalahgunakannya dengan mengganti label obat seolah dibuat baru.

"Obat-obat yang dikategorikan sampah dan wajib dibuang karena kedaluwarsa, yakni misalnya obat table sudah pecah-pecah, lalu botol kemasan yang sudah bocor dan obat sisa tidak terpakai," tuturnya.

Baca Juga: Apoteker Akui Lalai, Kasus Obat Kedaluwarsa Belum Ada Tersangka

4. Bangun kerja sama dan beri label apotek Ayo Buang Sampah Obat

Kadinkes Palembang Sebut Ada Cara Konsumsi Obat Kedaluwarsa yang AmanIDN Times/Imam Rosidin

Pihaknya juga, terang Hardaningsih, sudah bekerja sama dengan dinas kesehatan dan instansi-instansi, kemudian apotek untuk melabelkan slogan Ayo Buang Sampah Obat.

Meski gerakan tersebut baru pertama kali di Kota Palembang, namun sudah ada 100 apotek yang mendaftar dan jumlah itu semakin meningkat. Karena apotek dari Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir, serta daerah lain sudah menyampaikan minat mengikuti gerakan itu.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya