Efek Pandemik, Target Investasi di Sumsel Dipangkas Rp1,9 Triliun 

Pandemik COVID-19, kapan sih kamu pergi? ~

Palembang, IDN Times - Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel mengungkap efek pandemik COVID-19 berimbas pada investasi yang masuk ke Bumi Sriwijaya tahun 2020.

Kondisi ini membuat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, menurunkan target investasi Sumsel dari Rp26,5 triliun menjadi Rp24,6 triliun--atau dipangkas Rp1,9 triliun.

Dampak dari pandemik cukup terasa di banyak sektor investasi. Karena itulah kemungkinan alasan BKPM RI juga menurunkan target investasi di daerah," ungkap Kepala DPMPTSP Sumsel, Megaria, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: HUT Ke-75 RI di Tengah Pandemik COVID-19, Ini Harapan Pemda Sumsel

1. Investasi masuk ke Sumsel baru 40 persen

Efek Pandemik, Target Investasi di Sumsel Dipangkas Rp1,9 Triliun IDN Times/Rangga Erfizal

Hingga semester pertama 2020, ungkap Megaria, jumlah investasi yang masuk ke Sumsel tercatat sudah mencapai 40 persen dari total target yakni, Rp11,8 triliun. 

"Justru kami saat ini optimis bisa memenuhi target yang lama. Di semester dua ini, kami akan mengejar ketertinggalan yang ada, dan optimis dapat melebihi target awal Rp26,5 triliun," jelas dia.

2. Kabupaten/kota diminta konsultasikan jika ada kendala investasi

Efek Pandemik, Target Investasi di Sumsel Dipangkas Rp1,9 Triliun Kepala DPMPTSP Sumsel, Megaria (IDN Times/Rangga Erfizal)

Megaria mengakui, memang ada beberapa kendala dalam proses investasi di Sumsel saat ini, seperti perizinan di daerah dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Untuk itu pihaknya menyarankan tim kabupaten dan kota dapat menyampaikan masalah itu ke BKPM RI agar didapatkan solusi.

"Tentu BKPM akan membantu pelaku usaha yang masih terganjal dengan aturan-aturan dengan kelembagaan," beber dia.

3. Tenaga ahli yang dibutuhkan terkendala COVID-19

Efek Pandemik, Target Investasi di Sumsel Dipangkas Rp1,9 Triliun Jembatan Ampera Palembang di hari pertama lebaran, Minggu (24/5/2020). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Efek pandemik lainnya, menurut Megaria, adalah kurangnya tenaga ahli atau pekerja asing. Tenaga ahli ini dibutuhkan untuk beberapa sektor yang karena pandemik belum bisa ke Indonesia.

"Saat ini kita hanya bisa meminta pelaku usaha untuk bisa memaksimalkan tenaga SDM dari dalam negeri agar operasional perusahaan bisa tetap berjalan dan investasi tetap masuk ke Sumsel," jelas dia.

4. DPMPTSP lakukan sosialisasi soal laporan penanaman modal online

Efek Pandemik, Target Investasi di Sumsel Dipangkas Rp1,9 Triliun IDN Times/Rangga Erfizal

Dalam memenuhi target tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas penanaman modal kabupaten/kota mengenai upaya target pencapaian. Pihaknya juga membimbing agar penyampaian laporan dapat tepat sasaran.

"Kita terus menyosialisasikan upaya peningkatan realisasi investasi di Sumsel. Kita juga memberikan arahan agar dalam penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) online dilakukan dengan benar dan tepat," jelas Megaria.

Baca Juga: Sampel COVID-19 Sumsel Berkurang Akibat Positif Range Turun 10 Persen

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya