Selama COVID-19, Transaksi M-Banking di Sumsel Naik 7,53 Persen

Data BI Sumsel sejak Mei 2020

Palembang, IDN Times - Selama masa pandemik COVID-19 terjadi, Bank Indonesia Wilayah Provinsi Sumatra Selatan (BI Sumsel) mencatat adanya kenaikan transaksi digital perbankan melalui mobile banking (m-banking) sebesar 7,53 persen sejak Mei 2020.

"Persentase sesuai volume perhitungan month to month yang mengindikasikan bahwa masyarakat mulai nyaman pakai digital banking dalam bertransaksi," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Hari Widodo, Kamis (27/8/2020).

Baca Juga: Prioritas Piala Dunia, Pemprov Sumsel Jamin Akomodasi Siap Jauh Hari

1. Inovasi perbankan turut mendorong volume transaksi digital banking

Selama COVID-19, Transaksi M-Banking di Sumsel Naik 7,53 PersenRapat virtual Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Kepala Perwakilan BI Hari Widodo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurutnya, volume transaksi digital banking turut didorong inovasi perbankan yang aktif memanfaatkan teknologi digitalisasi dalam bisnis perekonomian. Sehingga preferensi transformasi digital konsumen menggunakan remote banking ikut meningkat.

"Fitur mobile banking dan internet banking ramai pengguna. Data Mei 2020, transaksi digital banking capai 384,3 juta transaksi dengan nominal transaksi ATM hingga Rp554 triliun atau meningkat 12,15 persen (month to month)," jelasnya.

2. OJK Sumbagsel minta perbankan lakukan akselerasi

Selama COVID-19, Transaksi M-Banking di Sumsel Naik 7,53 Persenwww.bi.go.id

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Kantor Regional 7 Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel), Iwan M Ridwan menambahkan, melihat peningkatan digitalisasi perbankan yang mulai bergerilya, artinya daerah perlu melakukan percepatan bisnis ekonomi.

"Tentu harus ada akselerasi, sehingga pembaruan selaras dengan waktu. Misal, percepatan bisnis kita bisa gandeng UMKM dalam penyaluran pembiayaan kredit pinjaman," kata dia.

Iwan mencontohkan, percepatan digitalisasi perbankan mulai berjalan di Provinsi Bali. Pihaknya mencatat di sana perbankan telah membuat website khusus untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa diakses pelaku usaha maupun perbankan.

3. Penyaluran KUR bulan Juni tercatat meningkat 0,27 persen

Selama COVID-19, Transaksi M-Banking di Sumsel Naik 7,53 Persen(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Hasil pendataan berdasarkan kinerja intermediasi perbankan pada Juni 2020 (year on year) untuk Sumsel, sambung dia, masih menunjukkan adanya peningkatan termasuk dalam realisasi penyaluran kredit hingga Rp84,87 triliun atau tumbuh tipis sebesar 0,27 persen dari tahun sebelumnya.

"Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp89,82 triliun atau naik 5,56 persen. Sedangkan kualitas kredit yang disalurkan perbankan Sumsel menunjukan rasio non performing loan (NPL) 4,71 persen dan rasio kredit bermasalah meningkat 1,18 persen," sambungnya.

4. Restrukturisasi kredit Juni 2020 capai Rp38,45 triliun

Selama COVID-19, Transaksi M-Banking di Sumsel Naik 7,53 PersenIlustrasi ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Iwan melanjutkan, demi memulihkan ekonomi nasional OJK tengah berupaya melakukan restrukturisasi. Terhimpun nilai restrukturisasi kredit pada Juni 2020 mencapai Rp38,45 triliun atau senilai 45,31 persen dari keseluruhan total kredit.

Sementara pelaksanaan stimulus kredit yang lain melalui kucuran KUR, pihaknya mencatat pada semester I/2020, serapan KUR mencapai Rp 1,46 triliun atau 1,72 persen terhadap total kredit. Sedangkan kredit UMKM realisasinya capai Rp 25,66 triliun atau 30,23 persen terhadap total kredit.

"Ini jadi peluang bahwa kita harus tingkatkan ekonomi digital," tandas dia.

Baca Juga: IHSG Ditutup Bertenaga, Saham Perbankan Paling Diminati Asing 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya