Petani Kelapa Sawit Sumsel Terima Biaya KUR Hingga Rp7,23 Triliun

OJK Sumbagsel catat 44.704 petani menerima pembiayaan KUR

Intinya Sih...

  • OJK Sumbagsel catat 44.704 petani kelapa sawit di Sumsel dapat pembiayaan KUR sebesar Rp7,23 Triliun dari BPD Sumsel Babel, BRI, BNI, dan Mandiri
  • Realisasi penyaluran KUR mencapai Rp701,44 miliar untuk peremajaan kelapa sawit kepada 8.787 petani, penting diperhatikan untuk peningkatan akses keuangan terhadap pengembangan produk pembiayaan
  • Dukungan akses keuangan bagi petani kelapa sawit menjadi pertimbangan pembiayaan terhadap siklus panen, serta potensi pemberian relaksasi khusus petani sawit atas persyaratan KUR

Palembang, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan Sumatra Bagian Selatan (OJK Sumbagsel) mencatat perkembangan realisasi pembiayaan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), kepada petani kelapa sawit di Sumatra Selatan (Sumsel) mencapai Rp7,23 Trilun sepanjang 2023.

"Perbankan dalam hal ini BPD Sumsel Babel, BRI, BNI, dan Mandiri, telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp7,23 triliun kepada 44.704 petani kelapa sawit di Sumsel," ujar Kepala OJK Sumsel Babel, Untung Nugroho, melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Sumsel Ekspor Komoditas Unggulan Senilai Rp153 Miliar ke 12 Negara

1. Penyaluran KUR dapat meningkatkan akses pembiayaan

Petani Kelapa Sawit Sumsel Terima Biaya KUR Hingga Rp7,23 Triliunilustrasi minyak kelapa sawit (pexels.com/sipu9945)

Berdasarkan total penyaluran KUR di angka Rp7,24 triliun kepada 44 ribuan petani kelapa sawit, realisasi sebesar Rp701,44 miliar merupakan pembiayaan khusus peremajaan kelapa sawit kepada 8.787 petani.

Penyaluran KUR kepada petani kelapa sawit Sumsel penting diperhatikan, karena petani bisa mendapatkan peningkatan akses keuangan terhadap pengembangan produk pembiayaan sesuai karakteristik perkebunan sawit.

Selain itu jadi kontinuitas dan ketepatan penggunaan dana Peremajaan Sawit Rakyat melalui kerjasama tripartit antara bank, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Koperasi, Gapoktan, maupun Poktan.

Baca Juga: Pohon dan Buah Sawit Bisa Diolah Jadi Produk Tenun Hingga Dodol

2. Penyaluran KUR berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi

Petani Kelapa Sawit Sumsel Terima Biaya KUR Hingga Rp7,23 Triliunilustrasi minyak kelapa (vecteezy.com/Seksak Kerdkanno)

Dukungan akses keuangan bagi petani kelapa sawit juga menjadi pertimbangan pembiayaan terhadap siklus panen, serta potensi pemberian relaksasi khusus petani sawit atas persyaratan KUR sesuai Permenko nomor 1 tahun 2023 tentang Implementasi KUR.

"OJK terus mendorong pencarian skema baru dalam perluasan akses pembiayaan perkebunan kelapa sawit sebagai komoditas strategis mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.

3. Akses keuangan petani berpotensi dalam program peremajaan kelapa sawit

Petani Kelapa Sawit Sumsel Terima Biaya KUR Hingga Rp7,23 Triliunpinterest

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menambahkan, selain Pemda dan perbankan yang turut serta dalam pembiayaan akses keuangan bagi petani, pihak Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia (APKASINDO) juga aktif terlibat dalam perkembangan penyaluran kredit.

"Penyaluran kredit program peremajaan kelapa sawit rakyat di Sumsel berjalan seiring stakeholder dan petani duduk bersama dalam mengidentifikasi permasalahan, hambatan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi para petani kelapa sawit," jelasnya.

Apalagi komoditas sawit Sumsel berpotensi besar dalam skema kebijakan pembiayaan yang tepat bagi petani di Indonesia dan kelapa sawit menjadi komoditas strategis Indonesia sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Baca Juga: Dosen Pertanian Unsri Dukung Pupuk Urea dan NPK untuk Komoditas Utama

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya