Pertanian Sektor Tunggal Kenaikan Ekspor Sumsel di Februari 2024
Intinya Sih...
- Kenaikan ekspor pertanian didorong pengiriman buah-buahan dan ikan hasil budidaya ke Jepang, China, Amerika, dan negara tujuan lain.
- Komoditas unggulan ekspor Sumsel seperti batu bara, karet remah, dan pulp mengalami penurunan nilai sejak awal 2024.
- Ekspor Sumsel pada Januari 2024 turun senilai 441,35 juta dolar Amerika disebabkan oleh penurunan komoditi migas dan non migas.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ekspor atau pengiriman komoditas ke negara tujuan secara umum mengalami penurunan pada Februari 2024. Namun hasil pertanian menjadi sektor tunggal yang mendorong kenaikan ekspor Sumatra Selatan (Sumsel) berdasarkan penghitungan bulan sebelumnya.
"Pertanian menjadi sektor satu-satunya secara month to month yang mengalami kenaikan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, Senin (4/3/2024).
Baca Juga: PGN Bisnis 7 Kargo LNG ke China, Harap Jadi Motor Pendapatan
1. Ekspor unggulan tiga komoditas Sumsel menurun sejak Januari 2024
Kenaikan ekspor pertanian turut didorong peningkatan pengiriman buah-buahan dan ikan hasil budidaya ke Jepang, China, Amerika, dan sejumlah negara tujuan lain dengan pengiriman terbanyak dari jenis ikan air tawar.
"Meski pertanian naik, kita tetap antisipasi karena perkembangan nilai ekspor tiga komoditas unggulan di Sumsel menurun sejak Januari 2024," kata dia.
Baca Juga: Sumsel Ekspor Komoditas Unggulan Senilai Rp153 Miliar ke 12 Negara
2. Nilai ekspor Sumsel turun 28,7 persen pada Februari 2024
Tiga komoditas unggulan ekspor Sumsel yang kian menurun antara lain batu bara, karet remah dan pulp (bubur kertas). Penurunan komoditas itu terjadi sejak awal 2024 yang selanjutnya akan memengaruhi kinerja perekonomian nasional.
"Nilai ekspor Sumsel di awal 2024 menurun 28,17 persen," ujar Wahyu.
3. Penurunan ekspor non migas di Sumsel terjadi pada lignit dan bubur kertas
Nilai ekspor Sumsel pada Januari 2024 turun senilai 441,35 juta dolar Amerika atau melandai dari capaian Desember 2023. Ekspor merosot disebabkan komoditi migas menurun sebesar 1,90 persen atau dari 40,32 juta dolar Amerika menjadi 39,56 juta dolar Amerika.
"Non migas, mengalami penurunan dari 574,14 juta dolar Amerika menjadi 401,79 juta dolar Amerika. Komoditas non migas yang turun terjadi pada batu bara, lignit, dan juga bubur kertas," jelas dia.
4. Ekspor pertanian Sumsel naik 16,84 persen
Berdasarkan data ekspor dari masing-masing sektor, pengiriman komoditas Sumsel ke negara tujuan didominasi sektor industri sebesar 49,7 persen dan tambang 40,41 persen.
"Namun sektor pertanian secara bulanan naik sebesar 16,84 persen," timpalnya.
Baca Juga: Ekspor Sumsel Naik 32 Persen, Disokong Batu Bara dan Lignit