Mahasiswa Gunakan Pinjol Bukan untuk UKT, Tetapi Gaya Hedonisme

Marak kabar mahasiswa manfaatkan pinjol bayar biaya UKT

Intinya Sih...

  • Generasi millenial dan Gen Z manfaatkan pinjol untuk bayar biaya UKT yang tinggi.
  • Penggunaan pinjol membuat ketergantungan dan terbebani sistem gali lubang tutup lubang.
  • Kebiasan pinjol mahasiswa bukan untuk biaya UKT atau uang semesteran kuliah, tapi untuk gaya hidup hedonisme.

Palembang, IDN Times - Pemanfaatan pinjaman online atau pinjol ramai di kalangan anak muda terutama generasi millenial dan Gen Z. Banyak mahasiswa menggunakan layanan pinjol untuk membayar biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi. Selain cepat, layanan pinjol mudah didapat hanya dengan mengisi data identitas.

Namun kian hari penggunaan pinjol makin membuat ketergantungan. Apalagi pembayaran bunga tak murah menjadikan pemakai layanan pinjol terbebani sistem gali lubang tutup lubang, demi menutupi tumpukan utang yang terus bertambah.

"Pinjol sangat memberatkan dan berdampak buruk bagi mereka yang tidak memiliki pendapatan tetapi malah melakukan pinjol. Tidak ada uang masuk dan utang makin menumpuk," ujar pengamat ekonomi Sumsel. Sri Rahayu kepada IDN Times, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga: Polres OKU Telusur Warga Bunuh Diri karena DC Pinjol Adakami

1. Pinjol bisa membuat pengguna terlihat eknominya berlebih

Mahasiswa Gunakan Pinjol Bukan untuk UKT, Tetapi Gaya Hedonismeilustrasi pinjol (Freepik.com)

Namun menurut dosen ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), kebiasan pinjol yang digunakan mahasiswa bukan untuk biaya UKT atau membayar uang semesteran kuliah.

Peminjaman tersebut kebanyakan mereka pakai untuk memamerkan gaya hidup atau life style yang tidak sesuai keaadan. Gaya hedonisme dan terlihat pura-pura mampu menjadi pemicu utama anak muda berkeinginan untuk memiliki uang kilat.

"Kalau katanya ada yang pinjol untuk bayar UKT, saya kira engga ya. Gini, kalau mereka kuliah kebanyakan tanggungan dari orangtua. Mungkin lebih tepatnya mereka tidak membayarkan uang kuliah tapi uangnya dipakai untuk gaya hidup dan uangnya habis, kemudian solusinya pinjol buat bayar semesteran," jelas dia.

Baca Juga: Sumsel Peringkat 7 Nasabah Pinjaman Online Terbanyak Nasional

2. Pinjol dimanfaatkan pengguna untuk memenuhi gaya hidup

Mahasiswa Gunakan Pinjol Bukan untuk UKT, Tetapi Gaya HedonismeIlustrasi membuka aplikasi bank online (123rf/wavebreakmediamicro)

Ayu menilai, anak muda sekarang lebih mementingkan gaya hidup ketimbang prioritas primer. Rata-rata di setiap sudut kota banyak kalangan remaja, dewasa usia untuk ukuran mahasiswa yang terbiasa makan di cafe tetapi kondisi keuangan mereka tak terpenuhi.

"Liat, sekarang banyak yang nongkrong-nongkrong di kafe dan restoran anak muda. Kalau sudah nongkrong gitu, sekali duduk uang keluar biasa 40 sampai ratusan ribu. Nah takutnya, mereka yang pinjol ini makek uangnya untuk nongki, mereka mahasiswa belum berpendapatan tetapi utang terus menerus," timpal dia.

3. Pencairan mudah bikin pengguna pinjol kian banyak

Mahasiswa Gunakan Pinjol Bukan untuk UKT, Tetapi Gaya Hedonismeilustrasi pinjol(pexels.com/monstera production)

Persoalan pinjol di kalangan anak muda harus segera dicarikan solusi agar tak kian menambah korban. Sebenarnya pinjol menjadi negatif apabila tidak dimanfaatkan bijak. Tren pinjol pun makin merajalela karena pencairan tak butuh waktu lama.

"Pencairan mudah dan cepat menutupi persyaratan bunga yang tinggi, sehingga anak muda dan beberpa pihak tergiur untuk menggunakannya. Caranya memang kita perlu edukasi soal bahaya pinjol," jelasnya.

4. OJK sudah blokir 8.460 entitas keuangan ilegal sejak 2017

Mahasiswa Gunakan Pinjol Bukan untuk UKT, Tetapi Gaya Hedonismefinansial bisnis.com

Makin marak masyarakat memilih pinjol untuk mendapatkan dana tambahan dengan cepat, kasus fasilitas pinjol ilegal pun bertebaran di publik. Mengatasi kasus tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI.

Tim tersebut sudah dibentuk pada Januari 2024 dan telah melakukan pemblokiran terhadap 233 entitas pinjaman online ilegal di sejumlah website dan aplikasi serta 78 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri), yang berpotensi merugikan masyarakat.

Pemblokiran dilakukan untuk mencegah pinjol ilegal yang melanggar ketentuan penyebaran data pribadi dan sejak 2017 hingga 31 Januari 2024, Satgas telah menghentikan 8.460 entitas keuangan ilegal yang terdiri dari 1.218 entitas investasi ilegal, 6.991 entitas pinjaman online ilegal/pinpri, dan 251 entitas gadai ilegal.

Baca Juga: Keluarga Pengantin Kabur Tak Bayar WO Malu Jadi Perbincangan 1 Kampung

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya