TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi Turun 1,4 Persen, Herman Deru Sangkal Terjadi Resesi 

Perlu upaya hilirisasi ekspor nonmigas Sumsel

Gubernur Sumsel, Herman Deru tahun 2019 (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru menyangkal telah terjadi resesi di Bumi Sriwijaya. Padahal dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, selama dua triwulan berturut-turut, kondisi perekonomian mengalami angka minus hingga 1,40 persen year on year (yoy).

"Kita hanya kontraksi saja, di mana ada pengaruh dari jebloknya ekonomi dunia. Kontraksi itu ada di angka 1,4 persen," ungkap Deru, Sabtu (7/11/2020).

Baca Juga: [BREAKING] Ekonomi Minus 3,49 Persen, Indonesia Resmi Resesi!

1. Cegah resesi dengan pemberian stimulan

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Untuk menjaga angka kontraksi tersebut agar tidak terus memburuk, Herman menilai Pemprov Sumsel harus mengambil langkah tepat dalam memberikan stimulan dari dua sektor. Sektor pertama perdagangan dan sektor kedua pariwisata.

"Diperlukan stimulan terhadap sektor perdagangan. Salah satu alasannya agar dapat menghidupkan sektor UMKM yang ada," jelas dia.

2. Beberapa sektor yang alami penurunan

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Adapun dari segi produksi, lapangan usaha yang mengalami kontraksi dalam dua triwulan adalah, lapangan usaha penyediaan akomodasi, serta makan minum. Sektor tersebut mengalami kontraksi hingga 10,42 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi terjadi pada komponen ekspor luar negeri sebesar 14,15 persen.

Di sisi lain, secara kuartal ekonomi Sumsel triwulan III 2020 tumbuh sebesar 4,12 persen. Dari sisi produksi lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum pun mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,65 persen.

"Tetapi Sumsel harus bersyukur termasuk provinsi yang masih sangat baik angkanya," jelas dia.

Baca Juga: Mengenal Margi Prayitno, Sosok Kepala BKN Palembang yang Legowo

Berita Terkini Lainnya