BI Mencatat Transaksi Uang Elektronik di Sumsel Meningkat
Rasio kredit bermasalah di Sumsel masih rendah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Selatan (Sumsel), Yunita Resmi Sari menyatakan jumlah pemegang Uang Elektronik (UE) dan jumlah agen Layanan Keuangan Digital (LKD) di Sumsel mengalami peningkatan.
Hal tersebut terlihat dari tingkat elektronifikasi, pada triwulan II-2019 jumlah agen LKD mengalami peningkatan menjadi 12.669 agen LKD.
"Hal ini karena peningkatan jumlah penyaluran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan jumlah agen penyalur. Di sisi lain, jumlah pemegang Uang Elektronik (UE) meningkat menjadi sebesar 308.788 orang dibandingkan dengan triwulan I-2019 yang mencapai 188.559 orang," jelas Yunita usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Ruang Serbaguna Lantai 4, BI Sumsel, Rabu (25/9).
1. Transaksi terbesar pemegang Uang Elektronik di Palembang adalah pengisian ulang, sebesar Rp265,76 miliar
Yunita melanjutkan, untuk transaksi nominal dan frekuensinya masih terpusat di Kota Palembang. Jenis transaksi terbesar di Kota Palembang adalah pengisian ulang (top up) dengan nilai sebesar Rp265,76 miliar dengan frekuensi sebanyak 159.008 transaksi.
"Pertumbuhan transaksi uang elektronik yang tinggi, mengindikasikan preferensi masyarakat terhadap penggunaan uang digital yang terus menguat dan tendensi integrasi UE dalam ekosistem digital yang meluas," ujar dia.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga