Lengah Dimenit Akhir, Sriwijaya FC Harus Rela Berbagi Satu Poin

Blitar Bandung United 2 vs 2 Sriwijaya FC 

Palembang, IDN Times - Sebenarnya kemenangan Sriwijaya FC sudah didepan mata. Sayangnya, handball Bruno Casmir di dalam daerah terlarang pada menit 90+3, membuat tuan rumah Persib B mendapat hadiah pinalti. 

Akhirnya, laga pada pekan ke-9 Liga 2 Indonesia yang mempertemukan Blitar Bandung United versus Sriwijaya FC, di Stadion Siliwangi, Bandung, Senin (5/8) sore itu, harus berkesudahan imbang 2-2.

1. Strategi Sriwijaya FC berhasil merepotkan tuan rumah

Lengah Dimenit Akhir, Sriwijaya FC Harus Rela Berbagi Satu PoinIDN Times/Istimewa

Usai pertandingan, Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Kas Hartadi mengatakan, anak asuhnya sedikit lengah saat pertandingan berakhir. Padahal, selama 90 menit berjalan, Ambrizal dan kawan-kawan selalu fokus.

"Detik terakhir hilang konsentrasi. Terutama setelah gol balasan tuan rumah tercipta," ujarnya kepada wartawan.

Menurut Kas, dari awal kick off anak asuhnya sudah memberikan tekanan, hingga mampu membuat gol lebih dulu dari tuan rumah. Sebagai tuan rumah, tentu Bandung United tak ingin kalah.

"Tadinya anak-anak terus mem-pressing dan mampu membobol gawang lawan. Tapi mungkin dewi fortuna tidak menyertai. Mereka juga tidak ingin kalah dikandang sendiri," ujarnya.

2. Sriwijaya FC tak mampu mempertahankan keunggulan dua gol

Lengah Dimenit Akhir, Sriwijaya FC Harus Rela Berbagi Satu PoinIDN Times/Istimewa

Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini mendapatkan gol pertama melalui Ahmad Ihwan, setelah menyambut umpan Edi Gunawan dimenit 35 babak pertama. 

Masuk babak kedua, tuan rumah berusaha membalas defisit gol dari tamu mereka. Namun, lagi-lagi Ahmad Ihwan mampu memperbesar keunggulan Sriwijaya FC menjadi 2-0. 

Gol kedua Ahmad Ihwan tersebut, bermula dari tendangan bebas Edi Gunawan di menit ke-56, yang awalnya bisa diblok penjaga gawan Bandung United. Tapi blok tersebut memantul ke tiang gawang hingga keluar. Dengan cepat, Ihwan langsung mendorong bola tersebuk masuk ke gawang Bandung United untuk kedua kalinya. 

Hanya saja, keunggulan Sriwijaya FC tersebut tak mampu dijaga oleh seluruh penggawa Laskar Wong Kito. Tuan rumah bisa mengejar ketertinggalan mereka pada menit 82, lewat sunduluan Rezham, hasil sepak pojok M Iqbal. 

Nah, petaka menghampiri tim tamu, pada detik-detik akhir jelang bubaran atau di menit 90+3. Bola dari sepakan keras pemain Bandung United, Tatan, yang mengenai tubuh Bruno Casmi di dalam kotak pinalti, dinilai wasit sebagai handsball . Benar saja, pemain tuan rumah mampu mengonveriskan pinalti tersebut menjadi gol hingga kedudukan akhir menjadi 2-2.

3. Gagalnya kemenangan terlihat dari gol pertama Bandung United

Lengah Dimenit Akhir, Sriwijaya FC Harus Rela Berbagi Satu PoinIDN Times/Istimewa

Kas Hartadi menilai, semua kesalahan dari pemain Sriwijaya FC pada detik-detik akhir tersebut bisa dimanfaatkan pemain Bandung United, hingga menggagalkan kemenangan mereka. 

"Pemain tidak bisa mempertahankan kemenangan. Tapi tetap saya apresiasi, mereka sudah kerja keras, kita masih akan melanjutkan permainan melawan Babel United di kandang," ujarnya.

"Betul sedikit kecewa, terutama setelah gol balasan tuan rumah tercipta jadi buyar. Setelah ini akan evaluasi kembali," sambungnya.

Baca Juga: Tampil Tak Utuh Hadapi Persib B, Sriwijaya FC Siapkan Cara Ini

4. Bandung United memanfaatkan pecahnya konsentrasi Sriwijaya FC

Lengah Dimenit Akhir, Sriwijaya FC Harus Rela Berbagi Satu PoinIDN Times/Istimewa

Terlepas dari itu semua, Kas Hartadi mengakui, kalau semua itu akibat dari hilangnya arah pada fokus tim, hingga lawan bisa memanfaatkan celah di babak kedua.

"Setelah mereka (anak asuhnya) lepas konsentrasi, lawan mampu memanfaatkan kondisi dan berhasil menyamakan kedudukan di menit akhir," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya