Pebowling Putri Indonesia Lolos Babak Kualifikasi 24 Besar BWC 2019   

Shinta Ceysaria Yunita lolos ke 8 besar dengan catatan

Palembang, IDN Times -Pebowling putri Indonesia, Shinta Ceysaria Yunita, akhirnya lolos dari babak kualifikasi 24 besar pada Bowling World Cup (BWC) 2019 55th Qubica AMF, setelah mengarungi delapan game selama empat hari.

Meski melaju ke babak delapan besar, namun lolosnya Shinta pada kualifikasi diberi catatan.

"Progres masuk delapan besar, setelah itu diambil lagi empat besar hari Sabtu besok. Kemungkinan masih bisa mengejar dengan yang posisi paling atas. Cuma ya memang dibandingkan yang Malaysia, saya main masih kurang stabil dan konsisten. Karena setiap game awal saya harus adaptasi dengan line," ujarnya di Bowling Center Jakabaring Palembang, Kamis (21/11).

1. Bisa mengejar posisi satu asal tim lawan tidak mendapat strike

Pebowling Putri Indonesia Lolos Babak Kualifikasi 24 Besar BWC 2019   kejuaraan Bowling World Cup (BWC) 2019 55th Qubica AMF di Palembang Bowling Center (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Shinta melanjutkan, saat ini selisih nilai dengan posisi satu terpaut 120 pin. Bila ingin mengejar, dirinya harus mampu strike hingga enam kali, dengan catatan tim lawan dalam satu game tidak mendapatkan hasil strike.

"Evaluasinya, besok saya harus segera beradaptasi di awal, karena bisa jadi penentuan. Untuk ngejer yang Malaysia bisa aja, tetapi tergantung. Lawannya jangan ada strike dalam satu game," ujar dia.

Saat ini Shinta masih berada di posisi 14 dengan nilai akumulatif 4640 dari total 60 peserta, yang sebelumnya sudah diambil 24 besar. Sedangkan posisi pertama diduduki Natasha Roslan dari Malaysia dengan total nilai 5016.

2. Shinta hanya menargetkan lolos delapan besar

Pebowling Putri Indonesia Lolos Babak Kualifikasi 24 Besar BWC 2019   Shinta Ceysaria Yunita atlet bowling putri perwakilan Indonesia di kejuaraan Bowling World Cup (BWC) 2019 55th Qubica AMF (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut atlet Pengprov Jatim itu, karena BWC 2019 55th Qubica AMF ini merupakan even perdananya di kelas dunia, maka dari awal Shinta memang menargetkan paling tidak harus lolos dalam delapan besar.

"Saya baru bermain di World Championsip, jadi jelas beda, biasanya ada kelas lain seperti double, trio dan single. Tapi di BWC hanya single mainnya. Ditambah lagi saya juga baru gabung ke timnas di tahun ini, dan yang lainnya sudah main profesional dan levelnya berada di atas saya. Target awal setidaknya mampu masuk delapan besar," kata dia.

3. Pelatih bowling sebut BWC 2019 untuk menambah jam terbang bagi Shinta Ceysaria Yunita

Pebowling Putri Indonesia Lolos Babak Kualifikasi 24 Besar BWC 2019   Pelatih bowling Indonesia Gatot Aryo Nugroho (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Pelatih Bowling Indonesia, Gatot Aryo Nugroho mengungkapkan, walau Shinta belum masuk 10 besar, namun hal paling penting untuk Shinta adalah belajar dan terus mengevaluasi, serta menjadikan even dunia sebagai jam terbang dalam pengalaman bermain bowling.

"Memang Shinta pemain nasional, tapi pernah absen jadi untuk pengalaman, ini sudah cukup. Tapi evaluasinya, pasti dia harus terus berlatih untuk mematangkan permainan. Melihat kondisi skor Sinta, untuk hari ini agak lebih di bawah dari yang kemarin. Mungkin karena dia nerveous, tapi saya yakin bisa dia lebih baik, nanti diarahkan sedikit," ungkap dia.

Baca Juga: Atlet Indonesia Kesulitan Beradaptasi di Lintasan Venue Bowling Centre

4. Amerika dan Malaysia punya kans terbesar juara BWC 2019 55th Qubica AMF

Pebowling Putri Indonesia Lolos Babak Kualifikasi 24 Besar BWC 2019   Kejuaraan BWC 2019 55th Qubica AMF di Palembang Bowling Center (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Gatot melanjutkan, bila melihat dari permainan bowling putri, kemungkinan terbesar negara lolos bisa dari Amerika atau Malaysia. "Amerika konsisten di posisi atas, dan di game terakhir malah di salip Malaysia. Bisa jadi peluang mereka, karena dari awal total nilai merek tinggi-tinggi terus," katanya.

Saat ini, posisi tiga besar BWC 219 55th Qubica AMF ditempati oleh Malaysia, Amerika dan Rusia. Dengan akumulatif nilai yakni 5016 untuk Natasha Roslan (Malaysia), 4958 untuk Kelly Kulick (USA) dan total nilai 4896 untuk Maria Koshel (Rusia).

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya