Semburan Tambang Ilegal Diamankan, Warga Dilarang Angkut Minyak

Sekolah sempat diliburkan akibat semburan minyak

Musi Banyuasin, IDN Times - Lokasi semburan minyak di Kecamatan Keluang yang mengalir deras sejak Rabu (14/9/2022) lalu, kini mulai diatasi jajaran Forkopimcam Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Lokasi semburan minyak akibat pengeboran secara ilegal berada tak jauh dari SMA Negeri 2 Keluang. Akibat semburan minyak yang mencapai ketinggian hingga 10 meter itu, aktivitas belajar sekolah SMAN 2 Keluang terpaksa diliburkan sementara.

Baca Juga: Warga di Sekitar Semburan Minyak Tambang Ilegal Dievakuasi

1. Pihak kecamatan siaga ketat jaga area semburan

Semburan Tambang Ilegal Diamankan, Warga Dilarang Angkut Minyak(Lokasi semburan minyak di Keluang yang saat ini disterilkan) IDN Times/Istimewa

Camat Keluang, Debby Heryanto mengatakan, semburan minyak sudah bisa dikendalikan sejak Jumat kemarin dan aktivitas sekolah sudah berjalan normal.

"Sesuai arahan Bupati, jajaran Forkopimcam berjibaku turut mensterilkan lokasi dan andil menghentikan semburan minyak. Meski demikian, kita tetap siaga karena khawatir semburan minyak kembali terjadi," ujarnya, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Minyak Mentah Menyembur Setinggi 10 Meter di Tambang Ilegal

2. Warga tak diperbolehkan memasuki area

Semburan Tambang Ilegal Diamankan, Warga Dilarang Angkut Minyak(Lokasi semburan minyak di Keluang yang saat ini disterilkan) IDN Times/Istimewa

Sampai saat ini pihaknya tetap berjaga di area sekitar semburan, dan warga tidak diperbolehkan mendekati lokasi karena disterilkan. Polisi juga sudah memasang garis polisi agar area aman dari warga sekitar.

Sementara itu, aroma bekas semburan minyak masih menyengat hidung. Jalan yang berada di lokasi semburan juga licin karena semburan minyak setinggi 100 meter di lokasi kebun milik warga.

3. Warga abaikan keselamatan demi uang

Semburan Tambang Ilegal Diamankan, Warga Dilarang Angkut Minyak(Lokasi semburan minyak di Keluang yang saat ini disterilkan) IDN Times/Istimewa

Sebelum disterilkan, masih banyak warga yang mengambil sisa-sisa minyak di sekitar titik semburan. Menurut warga, satu jeriken berukuran 35 liter dihargai oleh pengepul Rp50 ribu.

“Jika kami bawa jeriken ukuran 35 liter, dibeli lagi sama orang di hulu seharga Rp50 ribu. Pakai motor cuma bisa mampu bawa dua jeriken karena jalan di sini sudah licin,” terang seorang warga setempat.

Sejak semburan terjadi, minyak yang berhasil dikumpulkan nyaris sebanyak 1.000 drum. Minyak tersebut diambil secara manual menggunakan alat seadanya seperti ember dan centong. 

Satu drum minyak nilainya Rp800 ribu, maka banyak warga yang berbondong-bondong mengambil minyak saat semburan tanpa memperhatikan keselamatan.

Baca Juga: Bukannya Hilang, Aktivitas Tambang Minyak Ilegal Makin Marak di Muba

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya