Muba Kembangkan Inovasi Limbah Kelapa Jadi Jok Mobil dan Springbed

Lalan Muba bisa menghasilkan serabut kelapa hingga 30 ton

Musi Banyuasin, IDN Times - Melimpahnya komoditas kelapa di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengembangkan produk hilirisasi dari kelapa.

Salah satunya limbah serabut kelapa yang selama ini tak termanfaatkan, bisa diolah menjadi produk-produk turunan dengan nilai jual oleh PT Mahligai Indococo Fiber (MIF) di Lampung Selatan.

Baca Juga: 12 Kafe di Palembang yang Cocok Buat Nongkrong

1. Pemkab bakal kembangkan khusus di daerah kecamatan Lalan

Muba Kembangkan Inovasi Limbah Kelapa Jadi Jok Mobil dan Springbed(Pj Bupati Muba Apriyadi saat meninjau sentra pembuatan sabut kelapa) IDN Times/Istimewa

Pj Bupati Muba, Apriyadi mengatakan, lokasi dan bangunan sudah siap di Kecamatan Lalan. Pihaknya menyiapkan sarana prasarana dengan menggandeng PT MIF.

"Kecamatan Lalan memiliki 2-3 ribu hektar kebun kelapa milik masyarakat. Selama ini, serabut kelapa jadi limbah saja dan belum bisa dimanfaatkan," ujarnya, Selasa (30/8/2022).

Menurutnya, limbah tersebut punya potensi besar sehingga dimanfaatkan menjadi produk turunan yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis. Apalagi Kecamatan Lalan telah memiliki KUD Kelapa bernama Unicon Muba Indonesia. 

"Kita targetkan KUD ini bisa mandiri dan berkembang. Pemkab Muba fasilitasi pengembangan hilirisasi kelapa di Kecamatan Lalan," bebernya.

2. Serabut kelapa bisa diubah jadi jok mobil dan kasur springbed

Muba Kembangkan Inovasi Limbah Kelapa Jadi Jok Mobil dan Springbed(IDN Times/Istimewa)

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba, Azizah menjelaskan, sentral kelapa di Muba sudah dibangun sejak 2018 di lahan dua hektar. Pabrik itu selama ini cuma dimanfaatkan untuk pengolahan kopra dan briket. 

"Selama ini pengolahannya turun. Nah dengan bekerja sama PT MIF ini, kita harapkan pengolahan produk turunan atau hilirisasi kelapa bulat seperti jok mobil hingga kasur springbed dapat dilaksanakan di Kabupaten Muba," ujar Azizah.

3. Muba daerah pertama di Sumsel yang punya pabrik pengolahan serabut kelapa

Muba Kembangkan Inovasi Limbah Kelapa Jadi Jok Mobil dan SpringbedKelapa

Ia merinci serabut Kelapa di Muba masih menjadi limbah yang tidak termanfaatkan. Padahal limbah serabut Kelapa di Lalan Muba bisa mencapai 30 ton dalam sehari. 

"Ini peluang bagi Muba. Serabut Kelapa akan memiliki nilai ekonomi dan menyejahterakan petani Kelapa di Muba," bebernya. 

Azizah menambahkan, kebun Kelapa di Muba memiliki luas mencapai 2.200 hektar dengan hasil produksi mencapai 1 juta. Ditargetkan pada 2023 pabrik pengolahan serabut kelapa di Lalan sudah operasional.

"Muba akan menjadi daerah pertama di Sumsel yang memiliki pabrik pengolahan serabut kelapa bulat. Tentu ini bisa membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat Muba," terangnya.

4. Produk turunan sabut kelapa berpotensi diekspor ke luar negeri

Muba Kembangkan Inovasi Limbah Kelapa Jadi Jok Mobil dan Springbedbuah kelapa (pixabay.com/spiagol56)

Direktur PT MIF Lampung, Efli Ramli mengatakan, pengolahan sabut kelapa berorientasi ekspor sebagai lokomotif hilirisasi kelapa secara terpadu hingga menjadi peluang ekspor. 

"Jika pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan benar, maka produknya akan dicari oleh pasar. Seperti yang diketahui, permintaan coco fiber ada di Cina dan negara Eropa. Permintaan coco peat ada di negara Cina, Jepang, Korea, Italia, Jerman, Belgia, Kanada, Israel, dan negara Timur Tengah," ucap Efli.

Baca Juga: UMKM Palembang Diizinkan Berjualan di Car Free Night Sekanak Lambidaro

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya