Korban Cabul Guru di Muba Bertambah, Langsung Visum dan Buat Laporan

Pelaku berstatus guru tetap dan langsung dinonaktifkan

Musi Banyuasin, IDN Times - Satu lagi korban kasus pemerkosaan dilakukan oleh oknum Guru SD berinisial DS di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin bertambah. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Muba juga sudah menerima laporan dari korban.

Rupanya korban terbaru tersebut merupakan teman satu angkatan CP (11) notabene korban pertama.. Diketahui dua korban merupakan siswa di sekolah tempat pelaku mengajar.

Baca Juga: Iming-iming Nilai Bagus, Guru di Muba Cabuli Murid Sendiri

1. Kedua korban telah melakukan visum di rumah sakit

Korban Cabul Guru di Muba Bertambah, Langsung Visum dan Buat LaporanIlustrasi pencabulan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Kasi Humas Polres Muba, AKP Susianto mengatakan, pihaknya kembali menerima 1 laporan atas aksi DS melakukan pencabulan terhadap muridnya sendiri.

“Kita sudah menerima, saat ini masih diproses dan didalami laporannya. Untuk saat ini, korban kedua telah melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu," ujarnya Sabtu (21/1/2023).

2. Disdik minta pihak sekolah dampingi para korban

Korban Cabul Guru di Muba Bertambah, Langsung Visum dan Buat LaporanIlustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mia Amalia)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muba, Iskandar Syahrianto mengatakan, pelaku statusnya Guru Tidak Tetap (GTT) dan sudah dinonaktifkan.

Pihaknya juga telah mendatangi tempat kedua korban bersekolah guna mengetahui psikologis sang anak. 

"Kita sudah minta kepada kepala sekolah untuk memberikan perhatian dan perlakuan khusus kepada dua korban, agar psikologisnya tak terganggu," ucapnya.

3. Guru cabuli murid merupakan kasus pertama di Muba

Korban Cabul Guru di Muba Bertambah, Langsung Visum dan Buat LaporanIlustrasi pencabulan (IDN Times/Sukma Shanti)

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kabupaten Muba, Dewi Kartika menambahkan, keluarga korban sudah melapor ke pihaknya untuk meminta pendampingan.

"Kita juga langsung memberikan respons cepat dan DPPPA sudah memberikan dampingan, baik pada waktu BAP di Polres maupun waktu ke RSUD," ujarnya.

Menurutnya, kasus ini merupakan pertama dan semoga terakhir kalinya di kabupaten Muba. Guru yang seharusnya menjadi panutan malah merusak masa depan anak didiknya.

"Kita sangat prihatin dan berharap pelaku diberikan hukuman yang setimpal. Korban diketahui masih sangat lugu dan polos, dan kepolosan itu sudah dimanfaatkan pelaku untuk melakukan tindak asusila," jelasnya.

Baca Juga: Guru Mengaji di Muba Cabuli Murid, 4 Anak Jadi Korban

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya