8.000 Jiwa Terdampak Jembatan Ambruk, Warga Pakai Perahu

Celakanya, hanya tersedia 2 unit perahu

Intinya Sih...

  • 8.000 jiwa terdampak akibat ambruknya jembatan yang mengganggu aktivitas ekonomi dan anak sekolah.
  • Kapolda Sumsel menyediakan ponton darurat untuk penyeberangan, namun hanya tersedia 2 unit perahu dengan waktu operasional terbatas.
  • Penyebrangan gratis dihandle oleh Karang Taruna Lalan selama 5 hari, sebelum pihak terkait memberikan bantuan penyeberangan yang lebih lama.

Musi Banyuasin, IDN Times - Hari keempat pasca runtuhnya jembatan penghubung antara Desa Sukajadi P.6 menuju Desa Galih Sari P.11 Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), sejumlah warga mulai mengalami kesulitan beraktivitas.

Kendati saat ini ada perahu darurat sementara yang disediakan untuk menyebrangi sungai, namun warga yang ingin bekerja dan anak sekolah harus mengantri hingga berjam-jam sehingga menghambat aktivitas mereka.

1. Sebagian besar warga menggunakan jembatan untuk beraktivitas

8.000 Jiwa Terdampak Jembatan Ambruk, Warga Pakai Perahu(8.000 Jiwa Terdampak Jembatan Ambruk, Warga Beraktivitas Pakai Perahu) IDN Times/istimewa

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto mengatakan, ada sekitar 8.000 jiwa yang terdampak akibat jembatan yang ambruk yang tertabrak oleh tongkang bermuatan batubara pada Senin kemarin.

"Dampak yang dialami warga yakni terganggunya aktivitas ekonomi karena sebagian besar warga sekitar menggunakan jembatan tersebut, hingga kesulitan untuk mengantarkan anak sekolah," ujarnya Kamis (15/8/2024).

Selain berdampak pada aktivitas ekonomi, dan anak-anak sekolah, terputusnya jaringan PTS membuat jaringan komunikasi dan listrik tergantung.

"Untuk membantu masyarakat kita berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti PLN, dan perusahaan setempat sebagai upaya menyediakan moda transportasi," ungkapnya.

2. PT BKI sudah sediakan ponton

8.000 Jiwa Terdampak Jembatan Ambruk, Warga Pakai Perahu(Kapolda Sumsel saat mengunjungi warga Lalan yang terdampak jembatan roboh) IDN Times/istimewa

Sebelumnya Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo bersama Irwasda, Karo OPS, dan Dirpolairud langsung meninjau lokasi kejadian, Rabu (14/8/2024).

"Sudah disediakan ponton di PT BKI yang dapat digunakan masyarakat sebagai alat penyeberangan darurat. Yang terpenting membantu menyediakan transportasi bagi masyarakat yang ingin melakukan aktivitas dari seberang menuju seberangnya," jelas Kapolda.

3. Warga terpaksa antri gunakan perahu

8.000 Jiwa Terdampak Jembatan Ambruk, Warga Pakai Perahu(Karang Taruna Lalan saat memasang penanda di area sungai) IDN Times/istimewa

Sementara itu, dari pantauan, sejumlah siswa sekolah dan masyarakat nampak mengantri pada bawah jembatan P.6 Lalan yang ambruk. 

Salah satu masyarakat Sumartawan mengatakan jika ia mengantri perahu karena ada urusan soal pekerjaan yang mengharuskan dirinya menyebrang ke P.16. 

"Hari ini kebetulan ada pekerjaan jadi saya menunggu untuk menyebrang. Alhamdulillah, adanya perahu penyebrangan ini sangat membantu sekali kalau mau lewat jalan lain harus naik ponton juga dan membutuhkan jarak yang lumayan jauh," ungkapnya.

4. Jam operasional perahu terbatas dan hanya bisa 5 hari saja

8.000 Jiwa Terdampak Jembatan Ambruk, Warga Pakai Perahu(Karang Taruna Lalan saat memasang penanda di area sungai) IDN Times/istimewa

Sementara penyebrangan menggunakan perahu untuk masyarakat ini dihandle oleh Karang Taruna Lalan. Penyebrangan ini gratis dan tidak di pungut biaya sama sekali. 

"Hanya saja waktu operasionalnya terbatas, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB," kata Ketua Karang Taruna Lalan, M. Faridhotul Aziz.

Untuk penyebrangan ini pihaknya mengelola 2 unit perahu yang siap mengangkut masyarakat dan siswa sekolah untuk menyebrang. 

"Penyebrangan ini darurat kurang lebih 5 hari saja. Sampai pihak perusahaan yang terkait memberikan bantuan penyebrangan yang lama, siang ini kita akan rapat bersama perusahaan dan Komisi 4 DPRD Muba," tutupnya. 

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya