Vaksinasi Bikin Warga Sumsel Lengah, Dua Pekan 2.000 Kasus Baru

Persentase sembuh tinggi dan kematian di bawah nasional

Palembang, IDN Times - Vaksin Sinovac membuat sebagian masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) terlena. Epidemiolog dari Universitas Sriwijaya (Unsri) mencatat, selama dua pekan terakhir Januari 2021 terjadi lonjakan mencapai 2.000 kasus, padahal sebelumnya sekitar 12 ribu lebih kasus menjadi 14.230.

"Banyak yang terlena dengan kedatangan vaksin. Hal ini membuat banyak yang bikin kendor penerapan protokol kesehatan. Padahal, proses vaksinasi masih membutuhkan waktu yang panjang sebelum menyasar masyarakat umum. Inilah yang harus ditegakkan kembali," ungkap Epidemiolog Unsri, Dr. Iche Andriyani Liberty, Senin (1/2/2021).

1. Kasus tercatat fluktuatif dalam dua bulan terakhir

Vaksinasi Bikin Warga Sumsel Lengah, Dua Pekan 2.000 Kasus BaruIlustrasi pemeriksaan rapid tes antigen (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurutnya, kasus positif COVID-19 di pekan awal Januari 2021 sempat menurun, dari sebelumnya naik di akhir Desember 2020. Fluktuasi kasus positif juga disebabkan mobilitas masyarakat yang tinggi, terutama di wilayah Kota Palembang.

"Hanya butuh waktu dua pekan hingga angkanya menembus 14 ribu lebih. Artinya untuk minggu ketiga dan keempat ini ada penambahan yang begitu masif," ujar Iche.

Baca Juga: Palembang Target Vaksinasi Guru Selesai Sebelum April

2. Kasus meningkat setelah banyak warga yang bepergian

Vaksinasi Bikin Warga Sumsel Lengah, Dua Pekan 2.000 Kasus Barudr Ratna Mahmud sebelum melakukan vaksinasi diperiksa kesehatan terlebih dahulu (IDN Times/Rangga Erfizal)

Mobilitas perpindahan orang antar wilayah juga patut diperhatikan. Sepanjang catatan, banyak kasus positif baru terjadi setelah bepergian dari luar daerah. Kondisi ini seharusnya menjadi pertimbangan untuk terus memperketat keluar dan masuk Bumi Sriwijaya.

"Banyak media penularan sepanjang melakukan perjalanan. Seharusnya, izin perjalanan melalui rapid antigen harus diiringi dengan penerapan disiplin protokol kesehatan COVID-19," jelas dia.

3. Kematian akibat COVID-19 menurun di Sumsel

Vaksinasi Bikin Warga Sumsel Lengah, Dua Pekan 2.000 Kasus BaruPenyaluran vaksin sinovac tahap pertama di Sumatra Selatan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Di sisi lain, terjadi penurunan kasus aktif di Sumsel, meski tingkat penyebarannya tinggi. Kondisi ini dipengaruhi oleh kasus sembuh yang mengalami pertumbuhan pesat. Hingga 30 Januari, jumlah kasus aktif mencapai 1.892 kasus. Persentasenya di bawah angka nasional.

"Angka kematian juga sudah di bawah nasional. Sekitar 4 persen. Ini karena angka kesembuhannya tinggi," tutup dia.

Baca Juga: Usai Vaksinasi Tahap 2, Gubernur Sumsel Mengaku Lebih Percaya Diri 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya