Tangani Karhutla di Muba, Pangdam II Sriwijaya Pinjam 2 Waterboombing

Karhutla Muara Medak, Bayung Lincir, Muba terus meluas

Palembang, IDN Times - Kodam II Sriwijaya mengupayakan bantuan dua helikopter untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus terjadi di sejumlah wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan mengatakan, helikopter tersebut untuk penanganan karhutla di daerah Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

"Kita minta tambahan dua helikopter waterbombing lagi dari BNPB Provinsi Jambi dan Riau," ujarnya, usai mendengar Pidato kenegeraan di Kantor DPRD Provinsi Sumsel, Jumat (16/8).

1. Karhutla di Sumsel sudah menyiagakan enam helikopter waterboombing

Tangani Karhutla di Muba, Pangdam II Sriwijaya Pinjam 2 WaterboombingIDN Times/Rangga Erfizal

Irwan mengungkapkan, meski saat ini pihak satgas sudah dilengkapi dengan tujuh 7 pesawat, namun pihaknya masih membutuhkan tambahan pesawat untuk segera mengantisipasi dan memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di Sumsel.

"Heli operasional BNPB Sumsel saat ini ada lima, tetapi satu sedang dilakukan pemeliharaan. Terus ada tambahan dari Sinar Mas dua helikopter jadi, yang operasional saat ini enam heli," ujar dia.

2. Satgas Karhutla berhasil padamkan 50 dari 100 hektare yang terbakar

Tangani Karhutla di Muba, Pangdam II Sriwijaya Pinjam 2 WaterboombingDok.BNPB

Saat ini, terang Irwan, tim satgas karhutla lagi berusaha memadamkan api yang sudah membakar lebih dari 100 hektare lahan di daerah Muara Medak, Bayung Lincir, Muba. Jenderal bintang dua itu melanjutkan, kebakaran tersebut sudah berhasil dipadamkan sekitar 50 hektare atau setengah dari luasan jumlah kebakaran.

"Bayung lincir areanya luas dan belum bisa kita padamkan, kendala kita air susah dan jauh. Tempat bahan bakar heli harus ke Jambi. Kalau ke Palembang 45 menit. Ke jambi 15 menit," terang dia.

Akhirnya, sambung Irwan, fokus pemadaman pun dipindahkan ke Jambi. Setelah mendapat izin hari ini, kegiatan pemadaman melalui heli dapat dilakukan dari sana.

"Ketersediaan bahan bakar paling mudah dari sana. Untuk fokus Bayung lincir, kita isi ke sana, sumber air sekitar 10 menit jadi lebih cepat. Angin juga kebetulan sedang kencang, sehingga membuat kebakaran semakin meluas," sambung dia.

3. Butuh helikopter waterboombing untuk memadamkan karhutla di Bayung Lencir

Tangani Karhutla di Muba, Pangdam II Sriwijaya Pinjam 2 WaterboombingANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Khusus untuk pemadaman karhulta di Bayung Lincir, jelasnya, akan diturunkan 2 helikopter waterboombing yang fokus bergerak memadamkan api dari udara. Sedangkan tim satgas karhutla darat juga terus berupaya memastikan api tidak semakin meluas.

"Saat ini kita butuh waterboombing, karena dua heli kita sedang fokus di Bayung Lincir. Lalu heli lain yang kita miliki lagi mobile memadamkan di wilayah lain di Sumsel," jelas dia.

Baca Juga: Baru Enam Bulan, Sebaran Titik Api di Sumsel Lampaui Karhutla 2018

4. Karhutla di kawasan Bayung Lencir milik lahan masyarakat

Tangani Karhutla di Muba, Pangdam II Sriwijaya Pinjam 2 WaterboombingANTARA FOTO/Rony Muharrman

Sementara, kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, kebakaran yang mengepung Bayung Lincir pertama kali diketahui melalui patroli udara tim satgas karhutla.

"Awalnya, tim hanya mengira titik api sebelum memastikan sudah terjadi kebakaran tersebut. Ternyata dari pantauan patroli udara, kondisi asap cukup tebal dan tidak terlihat api," ujar Ansori.

"Kebakaran ini berada di kawasan milik lahan masyarakat atau di luar konsesi perusahaan dan tim satgas terus berusaha memadamkan api. Informasi terakhir masuk ke wilayah perkebunan, saat ini tengah dilakukan pemadaman dengan mengerahkan tiga unit helikopter dan tim pemadaman darat," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya